Time to read: 3 menit
Si Kecil sudah tidak lagi pakai popok dan sudah bisa ke toilet sendiri. Tapi kok masih saja suka menahan buang air kecil ya?
Sebenarnya aman gak sih kalau Si Kecil suka menahan buang air kecil? Yuk Moms baca terus untuk tau informasi lebih lengkapnya!
Suka menahan buang air kecil sebenarnya adalah kebiasan buruk yang tanpa sadar sering Si Kecil lakukan. Padahal, membuang urin merupakan proses alami bagi manusia.
Baca Juga : Kiat Sukses Potty Training pada Si Kecil Dalam Waktu 3 Hari
Dengan buang air kecil tubuh akan membuang cairan yang berlebih, zat sisa metabolisme dalam tubuh, bahkan racun.
Frekuensi normal buang air kecil bisa berbeda pada tiap anak. Ini juga tergantung seberapa banyak cairan yang dikonsumsi setiap harinya.
Anak-anak memiliki kandung kemih yang kecil, karena itu mereka perlu mengosongkan kandung kemihnya lebih sering.
Bicara mengenai seberapa sering seharusnya Si Kecil buang air kecil, sekitar setiap dua jam sekali adalah patokan yang baik untuk seberapa sering anak harus buang air kecil. Meskipun umumnya mereka buang air kecil antara empat dan delapan kali per hari.
Menahan buang air kecil selama satu atau dua jam mungkin saja tidak akan membahayakan kesehatan Si Kecil. Yang menjadi bahaya adalah jika ia menahannya terlalu lama atau menjadikan ini sebuah kebiasaan.
Kapasitas kandung kemih antara anak-anak dan orang dewasa tidak sama. Jumlah urin yang harus ditampung oleh kandung kemih anak-anak dapat dihitung dengan persamaan berikut:
Baca Juga : Cacingan Pada Anak: Ciri-Ciri, Penyebab Dan Pencegahan
Kapasitas kandung kemih berdasarkan usia:
Usia + 2 = kapasitas kandung kemih (dalam ons)
Atau
(umur + 2) 30 = kapasitas kandung kemih (dalam mililiter/sentimeter kubik)
Usia | Rata-Rata Ukuran Kandung Kemih | Waktu Mengisi Kandung Kemih |
Bayi (0 – 12 bulan) | 1 – 2 ons | 1 jam |
Balita (1 – 3 tahun) | 3 – 5 ons | 2 jam |
Anak – anak (4 – 12 tahun) | 7 – 14 ons | 2 – 4 jam |
Bahaya yang terjadi jika Si Kecil sering menahan buang air kecil
1. Infeksi saluran kemih (UTI; Urinary Tract Infection)
Menahan buang air kecil tidak langsung menyebabkan Infeksi Saluran Kemih (ISK). ISK terjadi ketika bakteri masuk ke dalam sistem saluran kemih.
Jika Si Kecil tidak buang air kecil secara teratur dan suka menahannya dalam waktu yang lama, bakteri tersebut akan berkembang biak dalam kandung kemih dan bisa menyebabkan infeksi.
Resiko terkena ISK juga akan jauh lebih tinggi pada anak yang jumlah asupan cairannya kurang. Ini dikarenakan kandung kemih tidak cukup penuh untuk mengirim sinyal ke otak untuk buang air kecil.
Gejala ISK diantaranya yaitu:
- Sering buang air kecil
- Ada sensasi terbakar saat buang air kecil
- Urin berbau tajam dan berwarna keruh
- Nyeri dibagian pinggul
Baca Juga : Pertolongan Pertama Saat Anak Demam Dimalam Hari
2. Peradangan saluran kemih (IC; Interstitial Cystitis)
Selanjutnya, bahaya menahan buang air kecil pada Si Kecil dapat menyebabkan peradangan pada dinding kandung kemihnya. Peradangan ini disebabkan oleh infeksi bakteri.
Si Kecil yang menderita penyakit ini akan merasakan sakit panggul yang parah atau dalam beberapa kasus membuatnya sering buang air kecil sampai 60 kali sehari atau lebih.
3. Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS)
Terlalu sering menahan buang air kecil juga dapat menyebabkan otot kandung kemih Si Kecil melemah. Lama kelamaan, kekuatan otot ada bagian kandung kemih akan mulai mengendur dan tidak elastis akibat terlalu sering menahan buang air kecil.
Hal ini beresiko menyebabkan Si Kecil mengompol serta membuatnya nyeri saat buat air kecil.
Bau dan warna urin
Banyak hal yang bisa mempengaruhi warna urin, seperti asupan cairan, obat-obatan atau penyakit tertentu.
Moms perlu memperhatikan warna urin Si Kecil ketika buang air kecil. Warna urin Si Kecil seharusnya bening hingga kuning muda. Urin yang berwarna kuning gelap bisa mengindikasikan Si Kecil mengalami dehidrasi.
Selain itu, beberapa obat–obatan atau buah-buahan seperti blackberry dan beet dapat membuat warna urin berwarna merah kecoklatan.
Tidak hanya itu, jenis sayur seperti asparagus, vitamin dan obat antibiotik juga dapat merubah bau urin.
Baca Juga : 7 Cara Merawat Bayi Dengan Berat Lahir Rendah
Cara membujuk Si Kecil agar tidak lagi menahan buang air kecil
Menahan buang air kecil pada waktu lama atau menjadikannya kebiasaan dapat menyebabkan penyakit serius.
Maka dari itu perlu sedari dini mengubah perilaku tersebut. Langkah awal yang bisa Moms terapkan untuk melatih Si Kecil agar mau buang air kecil:
- Beritahu Si Kecil tentang bahayanya sering menahan buang air kecil
- Hindari pemberian hadiah jika Si Kecil berhasil buang air kecil
- Hindari menghukum Si Kecil jika ia tidak mau buang air kecil
- Ciptakan suasana toilet yang membuat Si Kecil senang, dengan menaruh mainan favoritnya
- Gunakan media seperti video atau buku bergambar yang berkaitan dengan pergi ke toilet
- Ajak Si Kecil buang air kecil sebelum tidur
REFERENSI:
Healthline (2019). How Long Can You Go Without Peeing?. Diakses pada 22 November 2021.
Healthline (2017). Is It Safe to Hold Your Pee?. Diakses pada 22 November 2021.
Brenner Children’s. How Much Should a Bladder Hold. Diakses pada 22 November 2021.
HealthLinkBC (2021). Health Topic. Urinary Problems and Injuries, Age 11 and Younger. Diakses pada 22 November 2021.
Wriggly Toes (2021). Parenting Guides. How Often Should A Toddler Pee?. Diakses pada 22 November 2021.
Orami (2021). Kesehatan. Akibat Menahan Kencing pada Si Kecil, Ketahui Ciri-cirinya!. Diakses pada 22 November 2021.