Time to read: 3 menit
Cacingan seringkali menyerang anak-anak. Meski bukan penyakit yang sangat serius dan bisa ditangani dengan obat cacing, tetap, cacingan tidak boleh didiamkan. Sebab, cacing yang masuk ke dalam tubuh akan menyerap nutrisi pada tubuh yang menyebabkan tumbuh kembang anak terganggu.
Karena dapat mengganggu tumbuh kembang anak, anak-anak yang bertubuh kurus seringkali dianggap mengalami cacingan. Menurut dr. Dyan Mega Inderawati dari Klikdokter, hal ini mungkin ada benarnya, tetapi tidak sepenuhnya benar. Jika anak bertubuh kurus disertai dengan gejala cacingan, barulah ia dikatakan cacingan.
Baca Juga : 5 Jenis Penyakit Mata yang Umum Terjadi pada Anak
Jenis cacingan pada Si Kecil yang harus diwaspadai

Cacingan dapat menular dengan mudah. Sebagai anak-anak, mereka terkadang kurang memperhatikan kebersihan tempat bermain atau kebersihan diri. Setelah selesai bermain seringkali lupa mencuci tangan dan langsung menyentuh makananan. Akibatnya, telur cacing yang menempel di tangan ikut masuk kedalam tubuh.
Jenis cacing yang dapat menyerang pun ada beragam jenisnya. Berikut beberapa jenis cacing penyebab cacingan:
1. Cacing Kremi (Enterobius vermicularis)
Si Kecil suka bermain di tanah sangat umum dilakukan. Ya, anak-anak memang suka bereksplorasi dengan hal di sekitarnya. Cacing kremi mudah ditemukan di tanah, dan ketika Si Kecil bermain tanah, telur cacing tersebut akan menempel pada kuku atau bagian tubuh lainnya yang menyentuh tanah.
Baca Juga : Pertolongan Pertama Saat Anak Demam Dimalam Hari
Apabila Si Kecil tidak mencuci tangan sebelum mengambil makanan, kemungkinan telur cacing yang menempel di tangan akan ikut tertelan. Cacing kremi yang masuk bersama makanan kemudian akan menetas pada usus kecil dan menempel pada usus besar untuk menyerap nutrisi dalam tubuh.
Saat cacing kremi betina dewasa, ia akan menuju anus untuk bertelur. Maka dari itu, tidak heran jika Si Kecil yang terkena cacingan akan merasakan gatal pada area anus.
2. Cacing Gelang (Ascariasis lumbricoides)
Cacing gelang seringkali menyebar pada makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi cacing. Ketika Si Kecil terkena cacing jenis ini, Moms tidak akan menyadarinya kecuali setelah Si Kecil buang air besar. Cara hidup cacing adalah sebagai parasit yang hidup di usus halus. Cacing jenis ini juga bisa masuk kedalam paru-paru yang bisa menyebabkan Si Kecil batuk-batuk.
3. Cacing Pita (Taenia sp.)
Si Kecil yang terinfeksi cacing pita akan sulit dideteksi, karena tidak akan menunjukan gejala apapun. Cacing pita biasanya ditularkan akibat konsumsi daging mentah, seperti babi, sapi atau domba.
Cacing pita akan hidup dengan cara menempelkan kepalanya pada dinding usus dan menelurkan telurnya. Sedangkan bagian ekornya akan terus memanjang dan menghasilkan telur.
Baca Juga : 5 Bahaya Yang Mengancam Kesehatan Bayi Akibat Sering Dicium
4. Cacing Tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale)
Cacing tambang masuk kedalam tubuh melalui kulit kaki. Setelah masuk kedalam tubuh, cacing tambang akan menempelkan kepala pada usus untuk dihisap darahnya. Selain itu, jenis cacing ini juga dapat berpindah dan menginfeksi jantung dan paru-paru melalui aliran darah.
Cacing ini sering menyebabkan anak terkena anemia (kurang darah) serta penurunan daya tahan tubuh dan kecerdasan. Karena nutrisi dalam tubuh diserap terus-menerus oleh cacing.
Ciri-ciri cacingan pada anak

Dalam beberapa kasus, anak-anak yang mengalami cacingan tidak menunjukan gejala spesifik atau serius. Namun jika Moms menemukan Si Kecil mengalami beberapa gejala dibawah ini, kemungkinan besar Si Kecil mengalami cacingan.
Baca Juga : Apa Itu Sugar Rush Pada Si Kecil? Ketahui Faktanya Disini
- Sering menggaruk daerah anus, terutama di malam hari karena rasa tidak nyaman yang ditimbulkan dari cacing
- Sering sakit perut
- Mual dan muntah
- Tidak nafsu makan yang menyebabkan penurunan berat badan
- Iritasi pada bagian anus
- Diare dan BAB berdarah
- Jika Si Kecil terkena cacing tambang, maka ia akan merasakan gatal pada area kulit tempat cacing masuk
Penyebab cacingan pada anak

– Tidak cuci tangan sebelum makan
Apabila Si Kecil jarang mencuci tangan sebelum makan, besar kemungkinannya ia akan terkena cacingan. Mencuci tangan sebelum makan sangat disarankan, karena dapat membunuh kuman yang menempel di tangan.
– Makan jajanan sembarangan
Makanan yang tidak tertutup rapat biasanya sering dihinggapi lalat. Lalat suka sekali hinggap pada tempat atau benda-benda kotor. Ketika lalat hinggap dimakanan, ia membawa telur cacing dan jenis bakteri dari tempat sebelumnya.
Baca Juga : Dampak Buruk Yang Ditimbulkan Jika Orang Tua Sering Bertengkar Di Depan Anak
– Makan daging mentah atau belum matang
Cacing pita bisa hidup pada hewan seperti sapi, domba dan babi. Mengkonsumsi daging hewan tersebut dalam keadaan mentah atau kurang matang dapat menyebabkan cacingan. Daging yang kurang matang bisa saja mengandung telur cacing yang masih hidup, hingga saat setelah memakan, telur itu akan menetas dan hidup didalam usus dan tumbuh menjadi cacing pita.
– Bermain tanpa alas kaki
Alas kaki berfungsi untuk melindungi kaki dari segala kondisi lingkungan. Jika jarang menggunakan alas kaki ketika bermain, akan lebih mudah tertular cacing. Cacing hidup didalam tanah dan cacing dapat menembus pori-pori kulit. Dengan bermain tanpa alas kaki, akan meningkatkan resiko mengalami cacingan.
Cara mencegah cacingan pada anak

Cacingan dapat dicegah ya, Moms. dengan mempraktekkan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan akan sangat membantu mencegah cacingan terjadi pada Si Kecil. Beberapa cara dibawah ini bisa Moms lakukan untuk mencegah cacingan, diantaranya, yaitu:
- Ajari anak untuk selalu mencuci tangan sebelum makan dan setelah beraktivitas
- Rajin mengganti pakaian atau sprei
- Rajin memotong kuku
- Jangan sering memasukan tangan ke dalam mulut
- Ajari anak untuk selalu menjaga kebersihan area genital
- Gunakan alas kaki ketika keluar