Time to read: 3 menit
Ketika Moms menemukan bercak merah atau bintik-bintik di hampir sekujur tubuh Si Kecil, bisa jadi itu adalah gejala campak. Mulanya ruam dan bintik akan muncul di sekitar belakang telinga, belakang leher, lalu menyebar disekitar kepala.
Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus. Virus ini sangat menular, virus ini menyebar melalui udara dan kontak langsung dengan penderita. Penularannya yaitu ketika si penderita bersin dan batuk yang kemudian Si Kecil tanpa sadar terkena tetesan bersin lalu menyentuh bagian wajahnya.
Mengutip dari laman Baby Center, melakukan kontak langsung atau berada diruangan yang sama dengan penderita campak setidaknya 15 menit sudah dapat membuat Si Kecil terpapar virus.
Gejala campak
Campak dapat menyebabkan masalah pada paru-paru sehingga mengganggu sistem saluran pernapasan dan sistem saraf. Setidaknya butuh waktu selama 10-14 hari sampai gejala campak terlihat sejak terpapar virus. Gejala campak yang umumnya terjadi pada Si Kecil seperti:
- Demam
- Batuk kering
- Hidung berair
- Sakit tenggorokan
- Mata merah (konjungtivitis)
- Muncul bercak pada langit-langit mulut
- Ruam kulit yang besar di sekujur tubuh
Baca Juga : Jangan Sampai Terlewat, Ini Dia 5 Daftar Imunisasi Wajib untuk Si Kecil
Jenis – jenis campak
Dilihat dari gejala campak, ada 3 jenis campak yang dapat menyerang Si Kecil
1. Campak Roseola Infantum
Campak jenis ini menular pada bayi usia 6-12 bulan. Virus ini menyebar melalui udara dan kontak langsung dengan penderita. Jenis campak ini memang tidak begitu membahayakan, namun karena umumnya bayi memiliki sistem imun rendah kemungkinan dapat menyebabkan komplikasi seperti pneumonia dan encephalitis.
2. Campak Rubeola
Virus campak rubeola dapat hidup di udara selama 2 jam lamanya. Si Kecil sangat berisiko tertular virus ini jika berada dalam ruangan yang sama dengan penderita campak. Bahkan Si Kecil yang belum terdiagnosis campak pun sudah bisa menularkan virus apabila ia sudah terpapar.
Ruam merah tidak akan langsung terlihat, butuh waktu sekitar 2-3 hari setelah Si Kecil mengalami gejala demam, batuk, pilek dan mata merah. Namun, dengan mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat, Si Kecil akan kembali pulih dalam kurun waktu 10 hari.
3. Campak Jerman
Campak jerman atau rubella sama-sama ditularkan melalui udara dan kontak langsung, namun virus ini cenderung sulit dikenali gejalanya dari pada Roseola dan Rubeola. Virus ini akan baru berkembang setelah 14-21 hari setelah terinfeksi. Biasanya, campak rubella menyerang anak-anak yang lebih besar atau orang dewasa ketimbang bayi.
Pengobatan campak
Sebenarnya, tidak ada pengobatan khusus pada campak, namun ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk melindungi Si Kecil yang rentan terkena virus campak, seperti yang dilansir dari laman Mayo Clinic berikut ini.
– Vaksinasi pasca paparan
Bayi yang belum di imunisasi bisa diberikan vaksin campak dalam waktu 72 jam setelah terpapar virus campak untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit. Gejala campak biasanya akan tetap terjadi walaupun setelah diberi vaksin, namun gejalanya jadi lebih ringan dan akan hilang dalam waktu singkat.
– Memberikan serum immun globulin
Bagi orang dengan kekebalan imun yang rendah dan rentan terhadap virus seperti bayi dan ibu hamil, dapat diberikan suntikan protein (antibodi) yang disebut serum immun globulin. Serum diberikan setelah 6 hari sejak terpapar virus, serum ini berguna untuk mencegah campak atau untuk meringankan gejala campak.
Baca Juga : Apakah Sudah Tepat Memberikan Antibiotik pada Saat Si Kecil Demam?
Obat untuk mengatasi campak
Meski tidak ada pengobatan khusus untuk campak, ada beberapa obat yang bisa Moms berikan kepada Si Kecil ketika mengalami campak.
1. Obat penurun panas
Jenis obat seperti acetaminophen ibuprofen atau naproxen dapat membantu meredakan demam yang menyertai campak. Jangan berikan aspirin untuk Si Kecil yang sedang campak, karena dapat berakibat mengalami sindrom Reye yang menyebabkan kebingungan, pembengkakan pada otak, dan kerusakan hati.
2. Antibiotik
Dokter akan meresepkan antibiotik ketika infeksi campak berkembang menjadi radang paru-paru atau infeksi telinga.
3. Vitamin A
Si Kecil yang kekurangan vitamin A beresiko lebih tinggi terkena campak. Dengang memberikan suplemen vitamin A dapat mengurangi tingkat keparahan campak.