Tes Minat Bakat Bisa Bantu Si Kecil Untuk Mengetahui Potensinya Sejak Dini

tes minat bakat bisa membantu tumbuh kembang anak

Time to read: 4 menit

Masa kanak-kanak adalah masa yang menyenangkan. Anak-anak bisa menjadi apa saja dan siapa saja yang mereka inginkan.

Bermain peran menirukan profesi orang dewasa memang mengasyikan. Akan tetapi, dibalik itu Moms pasti ingin tau kan apa yang menjadi ketertarikan Si Kecil sebenarnya?

Setiap anak memiliki bakatnya masing-masing yang menjadikan mereka unik dan spesial, membuat mereka tidak bisa dibandingkan dengan yang lainnya. Namun, orang tua kerap gagal menyadari bakat anak, yang berujung memaksa anak pada sesuatu yang bukan keahliannya.

Banyak orang tua masih menganggap anak yang sukses adalah yang berprofesi sebagai dokter, insinyur, atau pilot. Padahal, masih banyak bidang profesi lainnya dimana mungkin saja mereka lebih unggul dibidang itu. Tidak semua anak unggul dalam hal akademis, sebagian dari mereka bisa saja unggul dalam hal olahraga, musik, seni, fotografi dan lainnya.

Baca Juga : Sekolah Alam, Pembelajaran Diluar Ruangan Bantu Tumbuh Kembang Si Kecil

Sebagai orang tua, Moms pasti khawatir tentang keadaan Si Kecil. Moms pasti ingin yang terbaik untuk Si Kecil dan berharap ia memiliki masa depan cerah dan hidup bahagia bukan? Untuk membantu Si Kecil bahagia dan sukses, Moms perlu menggali potensinya sejak dini.

Jika Moms ingin mencoba mengetahui bakat Si Kecil, rahasianya adalah dengan membiarkannya menemukan minat dan aktivitas yang paling ia sukai. Dari situ, Si Kecil akan bertekad untuk belajar dan menekuni apa yang dibutuhkannya untuk menjadi apa yang ia inginkan.

5 cara sederhana yang Moms bisa lakukan untuk mengetahui bakat Si Kecil

5 cara sederhana yang Moms bisa lakukan untuk mengetahui bakat Si Kecil

1. Jangan memaksa dan terburu-buru

Salah satu kesalahan yang kadang orang tua lakukan adalah dengan mendaftarkan anak ke banyak kegiatan yang berbeda. mulai dari les matematika, renang, ataupun piano, dengan harapan dari kegiatan tersebut ada yang anak mereka sukai.

Padahal, semakin banyak kegiatan yang anak miliki, semakin ia tertekan. Hal ini tentu saja bisa berimbas pada nilai anak di sekolah atau yang lebih buruknya lagi, kesehatan mereka.

Baca Juga : Waktu yang Tepat Mengajarkan Bahasa Asing Pada Si Kecil

Jadi, daripada Moms memaksakan Si Kecil ikut banyak kegiatan, lebih baik biarkan ia menemukan hal yang memang ia minati. Ketika Si Kecil akhirnya sudah menemukan kegiatan yang ia sukai, entah itu bermain bola atau tari balet, jangan buru-buru memaksa Si Kecil untuk harus menjadi yang terbaik dibidang itu. Berikan dukungan yang sehat, karena dengan memaksanya hanya akan membuat Si Kecil kehilangan minatnya.

2. Mencari tau bidang akademik yang disukai

Cara lain untuk mengetahui potensinya yaitu lewat prestasi anak disekolah. Beberapa anak ada yang memiliki minat dibidang akademik seperti matematika, science, atau bahasa. Sedangkan anaknya lainnya lebih berminat pada bidang non-akademis seperti olahraga.

3. Dampingi Si Kecil

Meski Si Kecil perlu menemukan bakatnya sendiri, tetap orang tua harus ada mendampinginya. Si Kecil bisa saja menunjukan minat dan bakatnya pada sepak bola dan ingin menjadi seorang pemain bola. Akan tetapi, untuk menjadi pesepakbola dibutuhkan latihan dan usaha yang keras. Dari sinilah peran orang tua dimulai, Moms and dads bisa membantu mengarahkan apa yang perlu Si Kecil lakukan untuk mencapai impiannya.

4. Bangun hubungan anak dan orang tua yang sehat

Penting bagi Moms untuk membangun hubungan yang sehat dengan Si Kecil yang didasarkan pada dukungan penuh kasih sayang, daripada memaksa anak yang malah akan membuatnya kesal dan mundur dari mimpinya.

Baca Juga : Usia yang Pas untuk Si Kecil Masuk Sekolah

Setiap proses menuju keberhasilan pasti ada kegagalan. Tetap tenang ketika menghadapi kegagalan, konflik, atau kemunduran. Tunjukan kepada Si Kecil bahwa Moms tetap menerima dan mencintainya bahkan ketika ia membuat kesalahan. Pujilah Si Kecil atas usahanya selama ini, walaupun kemajuannya agak sedikit lambat dari yang diharapkan.

5. Dorong pengembangan Grit

Bakat bukanlah kemampuan alami yang dimiliki sejak lahir. Untuk mengeluarkan bakat Si Kecil, penting baginya untuk bekerja keras dan menekuni apa yang diperlukan untuk mengembangkan keterampilannya.

Grit sendiri sebenarnya adalah teori dalam ilmu Psikololgi yang bisa dimaknai dengan kegigihan untuk terus berjuang dalam mencapai impian. Mengenalkan Grit pada Si Kecil berarti sama saja dengan mengajarkannya bahwa bakat harus diasah dan diperkuat melalui latihan dan juga ketekunan.

Apakah perlu melakukan tes minat bakat untuk mengetahui potensi Si Kecil?

Apakah perlu melakukan tes minat bakat untuk mengetahui potensi Si Kecil?

Tes minat bakat sebenarnya tidak diwajibkan, namun bisa membantu Si Kecil menemukan ketertarikan yang sesungguhnya.

Selain itu, perkembangan anak usia dini sangatlah penting. Pada masa ini, Si Kecil perlu dibimbing, supaya bakat yang dimilikinya dapat terbentuk sejak dini.

Baca Juga : Merangsang dan Melatih Si Kecil Agar Lancar Berbicara dengan 5 Cara Ini

Dengan melakukan tes minat bakat, membantu Si Kecil untuk mengidentifikasi kemungkinan bakat yang dimilikinya. Hal ini juga memungkinkan Moms mengetahui tipe kecerdasan, memahami kebutuhan belajar khusus, termasuk mengetahui kelemahan dan kekuatan Si Kecil.

Kapan waktu yang tepat untuk melakukan tes minat bakat?

Alih-alih langsung mendaftarkan Si Kecil untuk tes minat bakat, Moms harus terlebih dahulu membantu memperkenalkan sebanyak mungkin hal baru kepadanya untuk mengidentifikasi bidang mana yang paling diminati.

Semakin luas lingkup bidang yang Si Kecil ketahui, Moms bisa mulai membuat daftar urutan mana yang paling menarik minat dan bakatnya. Lalu, setelah itu baru Moms bisa memfasilitasinya dengan melakukan tes minat bakat.

Hal yang menjadi fokus dalam tes minat bakat adalah 4P, yakni:

  • Potential (potensi)
  • Personality (kepribadian)
  • Passion (ketertarikan)
  • Physical (fisik)

Baca Juga : Manfaat Suka Memelihara Hewan Bagi Anak

4 aspek tersebut sebaiknya dijadikan pertimbangan dasar dalam memilih kegiatan yang sesuai dengan bakat dan minat Si Kecil. Tes 4P sendiri, dilakukan untuk anak usia 4 – 12 tahun.

Untuk mengikuti rangkaian tes minat bakat, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, diantaranya:

  • Berusia 4 – 12 tahun
  • Dapat memahami instruksi sederhana yang diberikan oleh Psikololg dan tim
  • Bisa melakukan percakapan dua arah
  • Anak tidak memiliki kebutuhan khusus

Rangkaian tes minat bakat

Tes minat bakat harus dilakukan oleh seorang praktisi yang memang mumpuni di bidangnya, seperti Psikololg dan praktisi pendidikan anak. Pada prosesnya, terdapat 3 tahapan assessment yang akan dilakukan oleh Psikololg, yang mencakup:

  • 2 jam interview
  • Penilaian aktivitas belajar; menggunakan media balok, puzzle, flash card
  • Kegiatan menggambar, setelah itu anak diminta bercerita tentang gambar tersebut

Setelah selesai, hasil tes akan dianalisis langsung oleh Psikololg. Proses analisis tersebut akan berlangsung sekitar 2-3 minggu. Setelah hasil tes keluar, akan ada sesi konseling dengan Psikololg serta orang tua dan anak untuk membahas hasil laporan tersebut.

REFERENSI:

Time Kids (2019). Understanding Your Child And Their Potential Rather Than Expecting Them To Do Something Which Is Not Their Forte. Diakses pada 18 Juni 2021.

Kids Academy (2018). Early Childhood Tips & Tricks. 10 Ways to Unleash Your Child’s Talents. Diakses pada 18 Juni 2021.

Tes Bakat Indonesia (2019). Tes Minat Bakat Anak. Diakses pada 18 Juni 2021.

Kompas (2020). Lifestyle Kompas. Kapan Saat Terbaik Melakukan Tes Minat Bakat untuk Si Kecil?. Diakses pada 18 Juni 2021.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pesan Sekarang