Tanda malnutrisi pada anak bisa terlihat dari perkembangannya yang berjalan lambat. Apabila kondisi ini tak segera mendapatkan perawatan, anak bisa mengalami kurang gizi. Anak juga akan mengalami berbagai masalah kesehatan dari imunitas lemah, gangguan tumbuh kembang, hingga hipertensi dini.
Masalah malnutrisi sebenarnya bisa dihindari sejak dini, ikuti langkah-langkah berikut ini agar buah hati tak mengalami gangguan kesehatan serupa.
Penyebab Malnutrisi
Malnutrisi bisa terjadi karena berbagai faktor, mulai dari pilihan makanan yang dikonsumsi, hingga masalah kesehatan selama tumbuh kembangnya.
- Tidak mendapatkan asupan nutrisi cukup karena minimnya pengetahuan orang tua.
- Kesulitan akses pangan, bisa karena masalah ekonomi, adanya bencana alam ataupun perang.
- Kebersihan lingkungan dan sanitasi yang buruk, sehingga berdampak pada kesehatan anak.
- Memiliki gangguan kesehatan tertentu, diantaranya sulit menelan, kanker, penyakit celiac, atau kondisi medis lain.
- Mengalami gangguan mental, seperti anoreksia atau depresi.
- Memiliki kelainan bawaan lahir seperti penyakit jantung bawaan, sehingga mengalami gangguan makan.
- Kekurangan yodium saat berada di dalam kandungan, yang akhirnya menyebabkan hipotiroid kongenital.
Faktor lain yang menyebabkan anak mengalami gejala malnutrisi adalah kebiasaan memilih-milih makanan, kondisi keluarga yang buruk, serta ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang dikeluarkan untuk beraktifitas.
Baca juga: 6 Resep Enak untuk Si Kecil yang Susah Makan Sayur
Tanda Malnutrisi pada Anak
Terdapat tanda malnutrisi pada anak yang bisa terlihat secara langsung lewat kondisi tubuh dan kebiasaan harinya, berikut adalah beberapa diantaranya.
1. Penurunan Berat Badan
Ketika anak mengalami malnutrisi, tanda yang paling kentara adalah penurunan berat badan yang berlangsung secara drastis. Kondisi ini nantinya akan membuat massa otot dan jaringan menurun, sehingga anak kesulitan beraktifitas.
2. Perubahan Bentuk Tubuh
Tanda malnutrisi pada anak berikutnya adalah mengalami perubahan bentuk tubuh. Anak yang nutrisi hariannya tidak tercukupi akan kehilangan jaringan lemak, memiliki perut yang buncit, serta mata dan pipi yang tampak cekung.
3. Perubahan Kondisi Kulit
Karena kekurangan nutrisi, kondisi kulit anak bisa saja berubah. Warna kulit tampak pucat, kering dan terasa dingin ketika disentuh. Selain itu, kulit akan terasa kering dan tipis, sehingga tampak urat yang menonjol atau tulang tulang di tubuh.
4. Pemulihan Luka yang Lambat
Ketika anak malnutrisi mengalami luka, biasanya luka tersebut akan sulit sembuh karena tubuh tak mendapatkan nutrisi untuk memperbaiki sel kulit. Selain luka, infeksi dan penyakit juga tak segera sembuh.
5. Perubahan Suasana Hati
Tanda malnutrisi pada anak juga bisa dilihat dari perubahan suasana hati yang dimiliki. Mereka cenderung merasa depresi dan cemas, mudah marah dan kesulita berkonsentrasi. Tak hanya itu, perubahan suasana hati ini pun diikuti dengan kelelahan parah yang tak bisa membaik.
Ketika tanda malnutrisi pada anak tersebut diikuti dengan pingsan, pertumbuhan yang terhambat, hingga kerontokan rambut, segera bawa anak ke layanan kesehatan. Dokter akan memberikan layanan intensif agar kondisinya segera membaik.
Baca juga: Panduan Makan Anak Agar Tidak Mengalami Obesitas Dini
Cara Mengatasi Malnutrisi pada Anak
Kondisi malnutrisi pada anak bisa menyebabkan pertumbuhan yang lambat hingga masalah kesehatan. Oleh karena itu, orang tua disarankan untuk memperbaiki pola hidup anak agar lebih sehat, diantaranya dengan mengikuti langkah langkah berikut ini.
1. Pengaturan Pola Makan
Makanan yang disarankan untuk anak adalah makanan dengan kandungan gizi yang baik, meliputi 4 sehat 5 sempurna. Anak yang mengalami malnutrisi membutuhkan perhatian khusus, sehingga kondisinya segera membaik.
2. Pemantauan Berkala
Setelah mendapatkan pola makan yang lebih baik, tanda malnutrisi pada anak biasanya akan berkurang secara perlahan. Namun anak disarankan tetap dipantau dengan baik, sehingga perubahan yang terjadi akan membuat kesehatannya segera pulih.
3. Memberikan Imunisasi Lengkap
Agar anak tak mengalami masalah kesehatan, jangan lupa untuk memberikan imunisasi yang lengkap untuk anak. Saat ini sudah banyak tempat layanan kesehatan yang menyediakan imunisasi untuk anak, baik secara gratis atau berbayar. Imunisasi bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh sekaligus menghindarkan anak dari infeksi.
4. Memberikan ASI Ekslusif
Apabila usia anak masih dibawah 2 tahun, sebaiknya berikan ASI ekslusif untuk menunjang tumbuh kembangnya. Pemberian ASI secara ekslusif juga akan membantu meminimalisir kemungkinan anak mengalami malnutrisi dan kekurangan gizi.
Baca juga: 11 Makanan Sehat untuk Bantuan Booster ASI
5. Berikan Tambahan Suplemen
Dokter seringkali menganjurkan anak mendapatkan suplemen tambahan agar malnutrisi tidak berulangan. Lakukan konsultasi dengan dokter sebelum memberikan suplemen, karena bisa saja anak mengalami kondisi medis tertentu, sehingga tak dapat mengonsumsi suplemen tambahan.
Mengasuh anak sekaligus memperhatikan makanan yang dikonsumsi membutuhkan usaha lebih. Bagi orang tua yang sibuk bekerja, hal ini tentu bisa menjadi penghambat tumbuh kembang buah hati. Oleh karena itu, manfaatkan layanan nannycare atau pengasuh anak.
Dengan bantuan nanny dari Nannycare ID, Anda akan mendapatkan bantuan untuk menjaga sekaligus menyiapkan semua kebutuhan anak. Pengasuh anak juga akan memberikan edukasi kepada anak, menemani dan mendampingi berbagai aktivitas belajar.
Lewat Nannycare ID, anak akan mendapatkan pengasuh yang tepat untuk memantau kesehatannya. Selama berada di bawah pengawasan pengasuh anak, tanda malnutrisi pada anak bisa diminimalisir sekecil mungkin karena pantauan kesehatannya yang ketat.