Stimulasi anak cepat jalan dibutuhkan agar anak yang terlambat berjalan bisa segera pulih. Keterlambatan berjalan tidak hanya disebabkan karena masalah kesehatan, tapi juga kebiasaan dan kemampuan motorik yang kurang bagus.
Apabila anak terlambat berjalan, perkembangan tubuhnya pun akan terhambat. Anak pun akan kesulitan saat bermain dengan teman seumurannya karena tidak bisa mengimbangi aktivitas yang mereka lakukan.
Apabila merasa anak membutuhkan bantuan tambahan untuk melatih kemampuan berjalan dan motoriknya, langkah-langkah berikut ini bisa dilakukan.
Penyebab Anak Terlambat Berjalan
Umumnya anak yang mengalami terlambat berjalan tidak bisa berjalan tanpa pegangan di usia 1,5 – 2 tahun. Ketika di usia tersebut anak tidak mampu berjalan, maka orang tua sebaiknya segera melakukan stimulasi anak cepat berjalan yang disarankan oleh dokter.
Anak terlambat berjalan bisa disebabkan oleh masalah kesehatannya sendiri maupun pola asuh yang orang tua berikan. Beberapa faktor yang menjadi pemicunya adalah:
- Mengalami masalah otot, kelemahan pada otot bisa disebabkan karena adanya gangguan sistem saraf. Orang tua bisa memeriksakan kondisi anak ke dokter apabila memiliki masalah tersebut.
- Mengalami kelainan pada saraf, anak yang mengalami cerebral palsy rentan mengalami keterlambatan berjalan. Begitu pula dengan anak yang mengalami sindrom down.
- Kurangnya stimulasi yang didapatkan oleh anak untuk berjalan, hal ini bisa disebabkan karena orang tua sering menggendong anak.
- Anak yang lahirnya premature, bayi yang memiliki kondisi ini umumnya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengembangkan kemampuan motorik.
- Kurangnya aktivitas kalenjer tiroid, kondisi ini ternyata bisa mengakibatkan anak mengalami perkembangan motorik yang kurang.
- Mengalami keterlambatan keterampilan motorik di awal perkembangan, misalnya bayi terlambat tengkurap, berguling, maupun duduk. Sehingga perkembangan berjalannya jadi terhambat.
Baca juga: Speech Delay pada Anak, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Ciri-Ciri Anak yang Terlambat Berjalan
Setiap anak memiliki kemampuan dan perkembangan yang berbeda, namun orang tua perlu khawatir apabila anak tak kunjung bisaberjalan. Ciri-ciri anak yang mengalami keterlambatan berjalan diantaranya:
- Tidak bisa duduk di usia 9 bulan dan tidak berdiri di usia 12 bulan.
- Tidak bisa berjalan sendiri di usia 18 – 23 bulan.
- Ketika berjalan selalu berjinjit, atau berjalan dengan ujung kakinya.
- Terlambat dalam perkembangan motorik umum, seperti berguling, mengangkat kepala atau duduk.
- Kesulitan berdiri atau sering terjatuh.
- Anak hanya berjalan dengan jari kaki saja.
- Kaki tampak kaku, sehingga menyebabkan anak gampang tersandung saat mencoba berjalan.
- Adanya perbedaan gerakan yang signifikan pada anak saat berjalan, baik di seluruh sisi tubuh maupun satu sisinya.
Apabila anak mengalami beberapa gejala diatas, sebaiknya anak segera dibawa ke dokter. Nantiya dokter akan memeriksa saraf motorik dan keseluruhan kesehatan anak.
Baca juga: Mengenal dan Memahami Anak Berkebutuhan Khusus
Stimulasi Anak Cepat Jalan yang Bisa Orang Tua Lakukan
Berikut ini merupakan cara-cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan motorik anak. Stimulasi anak cepat jalan ini bisa dilakukan di rumah, namun perlu dilakukan dengan intensitas tinggi agar hasilnya cepat terlihat.
1. Bantu Anak Duduk dan Berdiri
Ketika anak sudah berusia 8 bulan, anak biasanya sudah mulai belajar berjalan. Di momen ini, orang tua bisa membantu anak melatih keseimbangan, sehingga si kecil lebih tertarik untuk belajar berdiri maupun berjalan.
2. Latih Keseimbangan Anak
Stimulasi anak cepat jalan berikutnya adalah melatih keseimbangan anak berdiri. Caranya dengan memegang tangan bayi saat ia belajar berdiri. Ajak anak untuk berpegangan pada tiang atau tembok, namun tetap awasi gerak gerik anak.
3. Berikan Motivasi
Meskipun pemahaman anak masih belum sempurna, tetap berikan motivasi pada anak. Lewat motivasi yang orang tua berikan, anak akan lebih tertarik untuk belajar berjalan. Pasalnya semakin aktif anak bergerak, kemampuan ototnya makin terasah, yang akhirnya membuat anak lebih cepat berjalan.
4. Mulailah Tanpa Alas Kaki
Orang tua tak harus mengenakan alas kaki pada anak saat belajar berjalan. Mulailah dengan belajar di dalam rumah, sehingga anak bisa sekaligus meningkatkan keseimbangan dan koordinasi. Orang tua pun bisa lebih mudah mengawasi anak saat belajar berjalan.
5. Berjalan di Dalam Box
Stimulasi anak cepat berjalan selanjutnya adalah mengajak anak berjalan di dalam boks. Boks tersebut sebaiknya diberikan pagar pelindung, sehingga anak lebih mudah saat belajar. Selama belajar, tetap jaga dan perhatikan anak agar tidak jatuh.
Baca juga: Tanda Malnutrisi pada Anak, Cukupi Kebutuhan Nutrisinya Sejak Dini!
Kebiasaan Agar Anak Lebih Cepat Berjalan
Ada kebiasaan yang bisa orang tua lakukan untuk membuat anak lebih cepat berjalan. Selain melakukan stimulus anak cepat jalan diatas, orang tua bisa melakukan kebiasaan berikut ini.
- Taruh mainan di posisi yang jauh, sehingga anak lebih terdorong untuk berjalan. Orang tua bisa berperan dengan mengajak anak berdiri untuk mengambilnya.
- Kurangi durasi menggendong bayi, sebagai gantinya ajak anak bermain di lantai. Sehingga anak mendapatkan stimulus untuk mulai berdiri, bergerak, serta berjalan.
- Hindari menggunakan baby walker, karena bisa meningkatkan resiko cidera. Pemakaian baby walker ternyata tidak dianjurkan karena kurang bisa merangsang anak berjalan mandiri.
Stimulus anak ceat jalan bisa dilakukan makin optimal dengan bantuan perawat khusus anak dan balita. Nanny Care ID menghadirkan perawat balita yang profesional dan berpengalaman di bidangnya.
Lewat perawat Nanny Care ID, buah hati akan dirawat dan dipandu sebaik mungkin, sehingga anak memiliki kemampuan berjalan yang lebih cepat. Apalagi untuk orang tua yang sibuk, perawat balita bisa menjadi solusi terbaik untuk menjaga dan merawat anak Anda.
