Speech Delay pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Masalah speech delay pada anak kerap kali memang membuat orang tua kebingungan. Padahal perkembangan bicara anak merupakan tahapan yang paling ditunggu-tunggu. Apabila kondisi ini tak segera mendapatkan penanganan, anak akan kesulitan melakukan komunikasi ke depannya.

Lalu apa yang menyebabkan speech delay pada anak bisa terjadi? Apakah kondisi ini dapat disembuhkan? Berikut adalah penjelasan lebih lengkap terkait speech delay atau keterlambatan bicara pada anak.

Mengenal Speech Delay

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, speech delay merupakan kondisi keterlambatan kemampuan berbicara serta berbahasa pada anak. Ketika anak mengalami speech delay, seringkali perkembangan kemampuan bicara mereka lebih lambat dari anak-anak seusianya.

Anak yang mengalami speech delay bukannya tidak bisa berbicara. Mereka mampu untuk berbicara, bahkan mengucapkan kata-kata, namun mengalami kesulitan ketika menghubungkannya. Karena kondisi ini, anak akan kesulitan menyampaikan isi pikirannya.

Dewasa ini, masalah speech delay kerap terjadi karena minimnya ilmu parenting yang dimiliki oleh orang tua. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh IDAI, ada seitar 5 – 8 persen anak usia pra sekolah mengalami masalah speech delay.

Baca juga: Merangsang dan Melating Si Kecil Agar Lancar Berbicara dengan Cara Ini

Penyebab Speech Delay pada Anak

speech delay pada anak
Ilustrasi anak yang mengalami gejala speech delay (sumber: freepik)

Hambatan atas perkembangan berbicara pada anak bisa disebabkan oleh banyak faktor. Penyebab paling umum dan paling sering terjadi adalah sebagai berikut.

1. Kurangnya Stimulasi Bahasa

Penyebab utama mengapa anak mengalami speech delay adalah kurangnya stimulasi bahasa dan berbicara. Orang tua dan lingkungan di sekitar anak yang tidak mengajak anak berbicara seringkali membuat perkembangan bicara anak terhambat.

2. Terlalu Banyak Screen Time

Pemakaian gadget kepada anak, terutama yang masih di bawah umur, bisa menyebabkan anak mengalami gangguan berbicara. Penggunaan gadget secara berlebihan akan mengurangi interaksi anak dengan orang tua dan orang-orang di sekitarnya.

3. Gangguan Oral Motorik

Speech delay pada anak juga bisa terjadi apabila anak mengalami gangguan oral motorik. Kondisi ini biasanya membuat anak kesulitan mengendalikan otot mulut dan lidah, yang akhirnya membuat mereka kesulitan menghasilkan suara dan berbicara.

Baca juga: Dampak Buruk Orang Tua Sering Main Gadget di Depan Anak

4. Masalah Pendengaran

Anak yang mengalami masalah pendengaran bisa jadi juga mengalami speech delay. Hal ini bisa terjadi karena masalah pendengaran menghambat anak memahami suara. Apabila anak menunjukkan masalah pendengaran, ada baiknya segera lakukan konsultasi dengan dokter.

5. Kondisi Medis

Kondisi medis ternyata mempengaruhi perkembangan bahasa anak. Bayi yang lahir secara premature, mengalami penyakit kuning, tidak mendapatkan cukup oksiden, hingga memiliki berat badan rendah rentan mengalami speech delay di kemudian hari.

6. Riwayat Keluarga

Speech delay bisa terjadi apabila ada riwayat keluarga yang pernah mengalami kondisi serupa. Misalnya, anak memiliki riwayat keluarga yang mengalami gagap, terlambat bicara, disleksia, atau autisme. Resiko anak mengalami speech delay pun jadi lebih tinggi.

Gejala Speech Delay pada Anak

speech delay pada anak
Ilustrasi anak yang mengalami speech delay (sumber: freepik)

Speech delay pada anak dimulai ketika anak tidak merespons saat ada yang memanggil namanya, atau tidak mengalami fase mengoceh di rentang usia 2 – 6 bulan. Gejala atau ciri-ciri lain anak yang mengalami speech delay adalah:

  • Anak kesulitan memahami instruksi sederhana, misalnya tidak menoleh saat dipanggil nama.
  • Memiliki kosakata yang terbatas, seringkali malah tidak bisa mengucapkan kata kata dengan benar.
  • Kesulitan membentuk kalimat yang panjang dan kompleks.
  • Anak lebih suka menggunakan isyarat saat menunjukkan beda atau menginginkan sesuatu daripada berbicara menggunakan kalimat.
  • Mengalami perubahan nada suara yang tidak normal, seperti suara yang sengak atau sengau saat berbicara.
  • Kesulitan mengeluarkan kata-kata, kecuali dalam situasi yang mendesak seperti saat ingin meminta sesuatu atau butuh bantuan.
  • Anak kesulitan mengikuti suara atau kata-kata yang dicontohkan oleh orang tua.
  • Tidak ada kalimat yang bisa dimengerti ketika anak sudah berusia 2 tahun.

Baca juga: 7 Cara Cepat Melatih Anak Agar Dapat Berbicara Lancar Sejak Dini

Cara Mengatasi Speech Delay

speech delay pada anak
Ilustrasi anak yang melakukan terapi wicara speech delay (sumber: freepik)

Speech delay bisa diatasi secara alami atau dengan bantuan dari dokter. Orang tua disarankan melakukan konsultasi dengan dokter anak apabila melihat gejala speech delay. Setidaknya dokter akan menyarankan langkah-langkah berikut ini.

1. Mengajak Anak Berbicara

Orang tua disarankan untuk mengajak anak berbicara secara rutin. Mengajak anak berkomunikasi secara aktif akan membuat anak tertarik untuk berbicara. Mulailah dengan bertanya kepada anak mengenai kesehariannya.

2. Batasi Bermain Gadget

Agar anak fokus untuk berbicara, sebaiknya batasi pemakaian gadget untuk anak yang usianya masih dibawah 18 tahun. Apabila anak ingin bermain gadget, disarankan hanya 1 jam sehari untuk anak yang usianya diatas 2 tahun.

3. Lakukan Aktivitas Bersama dengan Anak

Kedekatan antara orang tua dan anak akan membuat anak lebih tertarik untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan. Ajak anak untuk bermain bersama, membaca buku bersama, maupun mengajak bernyanyi.

4. Melakukan Terapi Wicara

Apabila speech delay pada anak sudah cukup parah, dokter mungkin akan menyarankan terapi wicara. Terapi ini akan dilakukan oleh dokter spesialis anak yang ahli, sehingga perlu kerja sama antara dokter dan orang tua agar gejalanya bisa dikurangi.

Sekarang ini mengasuh anak memang menjadi aktivitas yang sulit, apalagi jika orang tua tak bisa menemani anak secara penuh. Oleh karena itu, penting untuk menghadirkan pendamping anak yang bisa membersamai sekaligus memantau tumbuh kembangnya.

Orang tua bisa memanfaatkan layanan perawat anak atau balita untuk mencegah kemungkinan speech delay pada anak. Nantinya perawat anak bisa mengawasi dan menemani, mendampingi belajar, sekaligus memberikan edukasi kepada anak.

Nanny Care ID hadir sebagai solusi untuk orang tua yang sibuk, namun ingin pengasuhan anak tetap dilakukan dengan baik. Dengan perawat anak dari Nanny Care ID, anak bisa mendapatkan tumbuh kembangnya secara optimal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pesan Sekarang