Time to read: 5 menit
Sekarang ini, melihat anak-anak jago bermain gadget bukanlah pemandangan asing lagi. Malahan, sebagian anak sudah memiliki ponsel sendiri. Seiring dengan berkembangnya zaman, penggunaan gadget sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Siapapun bisa memilikinya, tidak mengenal batas usia.
Tapi, apakah sebenarnya hal ini bagus atau malah merusak untuk anak-anak? Jika dilihat sisi positifnya, Si Kecil jadi terbiasa dengan teknologi dan dapat mengikuti perkembangan zaman dengan baik. Lalu, sisi negatifnya, dapat menyebabkan berbagai masalah pada anak. Mulai dari kesehatan sampai masalah perkembangan sosial anak.
Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini, penggunaan gadget menjadi semakin sering dari biasanya, karena sekolah menerapkan metode belajar secara online. Kalau sudah begini, mau tidak mau Moms harus membiarkan Si Kecil menggunakan gadget lantaran hal ini menyangkut kepentingan sekolah.
Tidak bisa dipungkiri, hal ini pasti membuat Moms merasa khawatir bukan?
Baca Juga : 5 Jenis Penyakit Mata yang Umum Terjadi pada Anak
Batas penggunaan gadget sesuai dengan usia anak

Sebenarnya, apakah Si Kecil boleh menggunakan gadget selain karena untuk kepentingan sekolah? Kalau iya boleh, berapa lama Si Kecil diizinkan menatap layar gadget atau perangkat eletronik lainnya?
Seperti di kutip dari The New York Times, tahun 2019, WHO telah mengeluarkan pedoman mengenai screen time pada anak usia balita. Screen time sendiri adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan berapa jumlah waktu yang dihabiskan anak-anak untuk berinteraksi menatap layar televisi, komputer, ponsel pintar (smartphone), tablet digital dan video games.
Menurut pedoman WHO, balita dibawah umur 1 tahun tidak boleh menatap layar elektronik, dan anak-anak berumur 2-4 tahun tidak boleh lebih dari 1 jam menatap layar gadget setiap harinya.
Kemudian, katanya lagi, dalam beberapa kasus, membatasi atau menghapuskan waktu untuk menatap layar gadget pada anak dibawah usia 5 tahun akan menghasilkan orang dewasa yang lebih sehat.
Namun, membatasi penggunaan gadget hanya sebagian dari solusi. Anak dibawah usia 5 tahun harus lebih banyak melakukan olahraga dan tidur. Hal ini dilakukan untuk membantu anak-anak mengembangkan kebiasaan yang lebih baik untuk mencegah obesitas dan penyakit ketika remaja dan dewasa.
Baca Juga : Dampak Buruk Orang Tua Sering Main Gadget Di Depan Anak
Usia 0-18 bulan
Para ahli dari American Academy of Pediatrics menyarankan anak usia 0-18 bulan untuk tidak berada di depan layar ponsel kecuali untuk mengobrol lewat video call bersama keluarga.
Mengobrol lewat video lebih tepatnya dimaksudkan untuk melatih anak berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya.
Usia 18-24 bulan
Pada usia 18-24 bulan, anak sudah boleh menatap layar ponsel, namun tetap dalam pengawasan orangtua. Hindari anak menggunakan gadget sendiri.
Konten yang berbau edukasi atau program yang memang dikhususkan untuk anak-anak seusianya bisa menjadi pilihan untuk ditonton bersama, dan juga disarankan untuk menontonnya hanya dengan kualitas tinggi.
Usia 2-4 tahun
Ketika sudah menginjak usia 2 tahun, anak diperbolehkan menatap layar gadget selama 1 jam per harinya. Pada usia ini, program tontonannya bisa lebih variatif, seperti musik juga cerita.
Meski begitu, tatap anak butuh pendampingan orangtua untuk membantu anak memahami apa yang ditontonnya. Jangan sampai anak lepas dari pengawasan agar Moms tetap bisa mengontrol kegiatannya.
Para ahli dari American Academy of Pediatrics juga memberikan rekomendasi bagi orang tua untuk membatasi anak menatap layar setidaknya tidak lebih dari 1 jam di hari biasa dan dan 3 jam diakhir pekan.
Usia 5 tahun keatas
Belum ada ukuran pasti mengenai pembatasan waktu menatap layar gadget untuk anak usia diatas 5 tahun. Meski demikian, tetap kegiatan online tidak boleh lebih banyak ketimbang kegiatan offline.
Sebagai orangtua, Moms harus tetap memiliki batasan agar anak tetap menjalankan aktivitas seperti biasa. Jangan sampai terlalu asyik bermain gadget mengganggu waktu belajar, hubungan dengan teman dan keluarga, mempengaruhi jam tidur dan kegiatan fisiknya sehari-hari.
Selain membatasi anak menggunakan gadget, ada baiknya jika Moms melakukan hal yang sama. Anak kerap kali meniru apa yang orang tuanya lakukan, maka dari itu, Moms juga harus mulai mengurangi menggunakan gadget di depan anak. Sering-seringlah mengajak anak beraktivitas di luar agar ia tidak menggantungkan kesenangannya pada gadget.