Ketika bayi sudah cukup umur, maka ibu disarankan untuk memberikan MPASI atau makanan pendamping kepada bayi. MPASI pada bayi tetap harus diberika bersamaa dengan ASI, sehingga bayi mendapatkan nutrisi secara optimal.
Sayangnya masih banyak ditemui kasus pemberian MPASI yang salah pada bayi. Padahal salah memberikan MPASI akan membuat perkembangan tubuh si kecil terhambat. Bahkan bayi bisa mengalami tersedak dan mengalami masalah pencernaan.
Kondisi Anak Boleh Diberikan MPASI
Alasan mengapa bayi dianjurkan untuk diberikan MPASI adalah kebutuhan nutrisi tubuhnya yang terus meningkat. Pemberian MPASI berguna untuk mencukupi kebutuhan harian bayi, yang sebelumnya tidak dapat dipenuhi dari gizi ASI.
Pemberian MPASI juga bisa melatih kemampuan otot mulut bayi, sehingga bayi tak akan kesulitan untuk mengonsumsi makanan padat ketika dewasa. Namun di usia 6 bulan, tidak semua bayi diperbolehkan mengonsumsi MPASI apabila memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Setidaknya ada beberapa tanda yang bisa dilihat pada bayi ketika ia sudah siap mengonsumsi MPASI, diantaranya:
- Bayi suka memasukkan tangan atau mainan ke dalam mulut.
- Sudah bisa duduk dan menahan kepalanya dalam posisi tegak, walaupun selama menegakkan kepala masih membutuhkan sandaran.
- Tertarik saat melihat makanan, bahkan bersuara atau mencoba meraih atensi ibu yang sedang makan.
- Mulai meraih makanan dan memasukannya ke dalam mulut.
- Ketika diberikan sedikit makanan ke mulutnya, bayi mampu menelan dengan baik dan tidak mengeluarkannya kembali.
Baca juga: Panduan Makan Anak Agar Tak Mengalami Obesitas Dini
Terdapat alasan mengapa MPASI pada bayi tidak boleh diberikan kepada bayi dibawah usia 6 bulan, pemberian MPASI akan merugikan. Beberapa dampak pemberian MPASI pada bayi yang terlalu cepat adalah:
- Bayi rentan mengalami tersedak karena motoriknya belum siap.
- Sistem pencernaan bayi belum siap, sehingga menyebabkan gangguan pencernaan.
- Pemberian makanan padat yang terlalu cepat bisa menyebabkan bayi mengalami alergi, eskim, maupun obesitas.
Sedangkan pemberian MPASI pada bayi yang terlalu lambat atau ditunda-tunda akan membuat bayi mengalami gangguan pertumbuhan. Pasalnya nutrisi ASI tidak mencukupi kebutuhan bayi ketika ia masuk masa tumbuh kembang. Selain itu, ketika masuk usia kanak-kanak, bisa jadi bayi menolak MPASI karena tidak terbiasa.
Cara Memberikan MPASI pada pada Bayi
Terdapat strategi yang bisa ibu terapkan apabila ingin memberikan MPASI pada bayi. Dengan strategi dan cara yang tepat, kemungkinan si kecil mengalami rewel atau menolak MPASI jadi lebih minim.
1. Berikan dalam Porsi yang Sedikit
Pada tahap awal pengenalan, cobalah untuk memberikan MPASI dalam jumlah sedikit. Mulailah dengan memberikan 2 – 3 sendok teh makanan bertekstur lunak, sehingga bayi terbiasa dengan rasa dan teksturnya. Secara bertahap, mulailah menambahkan porsi makanan seiring pertumbuhan bayi.
2. Kenalkan Berbagai Rasa
Jangan terpaku dengan hanya memberikan satu MPASI secara terus menerus. Variasikan menu MPASI setiap harinya, namun pastikan tetap menggunakan bahan makanan alami yang mudah dicerna bayi. Hindari makanan yang bisa menyebabkan alergi pada bayi seperti telur, gandum, susu ataupun kacang.
3. Ajak Makan dengan Duduk
MPASI pada bayi sebaiknya diberikan ketika bayi tengah duduk, bisa dengan mendudukkan bayi pada kursi khusus dan mengajaknya makan bersama. Strategi ini dapat mendorong bayi untuk makan secara tertib dengan memperhatikan orang-orang di sekitarnya.
Baca juga: Tanda Malnutrisi pada Anak, Cukupi Kebutuhan Nutrisinya Sejak Dini!
4. Pastikan Peralatan Bersih
Semua proses persiapan makanan MPASI harus dalam keadaan bersih dan higienis, sehingga resiko bayi mengalami masalah pencernaan bisa diminimalisir. Apabila MPASI ingin disimpan, pastikan tempat penyimpanan tertutup rapat untuk menghindari MPASI basi dan rusak.
5. Jangan Paksa
Tidak semua bayi bisa menghabiskan MPASI dalam sekali makan, karena itu jangan paksa bayi untuk menghabiskan seluruhnya. Di awal pemberian, bayi seringkali tak menghabiskan MPASI karena belum terbiasa mengonsumsi makanan padat.
Rekomendasi Makanan MPASI pada Bayi
MPASI harus mengandung gizi yang seimbang, bisa dimulai dengan makanan yang diencerkan dan sudah tersaring agar bayi tak tersedak. Secara bertahap, ibu bisa mengubah tekstur makanan yang semula cair menjadi lebih padat, sehingga bayi mulai terbiasa mengonsumsi makanan padat. Terdapat beberapa makanan yang direkomendasikan sebagai MPASI untuk bayi, diantaranya adalah:
1. Bubur Khusus Bayi
Bayi bisa menggunakan MPASI dari bubur khusus bayi. Selain mudah, bubur bayi juga mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya. Agar makin kaya nutrisi, ibu bisa mencampurkan bubur bayi dengan susu formula agar teksturnya makin cair.
2. MPASI dari Sayur dan Buah
Berikutnya adalah MPASI dari bahan sayur dan buah-buahan. Cukup dengan merebus atau mengukus sayur, seperti ubi, wortel, atau kentang, ibu bisa memberikan MPASI tersebut pada anak. Buah-buahan dengan tekstur yang lunak seperti pisang dan pepaya juga sering direkomendasikan.
Baca juga: 6 Resep Enak untuk Si Kecil yang Susah Makan Sayur
3. Finger Food
Finger food merupakan makanan yang dipotong seukuran jari, sehingga bayi lebih mudah mengenggam dan memakannya. Jenis finger food yang disarankan adalah buah-buahan, sehingga si kecil bisa merasakan variasi makanan yang menyegarkan.
4. Makanan Lanjutan
Setelah si kecil siap dengan makanan yang lebih padat, bisa biasakan si kecil untuk mengonsumsi makanan lain seperti nasi, telur rebus, tahu, maupun daging. Jenis makanan ini bisa ibu berikan secara perlahan ketika anak mulai berusia 9 bulan keatas.
Merawat dan memantau makanan bayi memang membutuhkan pengetahuan. Anda bisa memanfaatkan layanan perawat balita dan anak dari Nanny Care ID. Menghadirkan perawat yang berpengalaman, profesional, dan sayang dengan anak, Nanny Care ID bisa menjadi solusi terbaik untuk membersamai tumbuh kembang buah hati.