Time to read: 3 menit
Memberikan empeng pada saat anak mulai rewel dan menangis memang lumrah dilakukan. Namun, kebanyakan orang tua menjadikan empeng sebagai andalan jika anaknya tak kunjung diam. Selama memberikan empeng berhasil membuatnya tenang, orang tua akan terus menyodorkan empeng secara terus menerus.
Menurut tokoh psikologi terkenal Sigmund Freud, anak yang berusia 0-1 tahun menemukan kesenangan di area mulut mereka. Dengan menghisap empeng ini adalah sebagai salah satu cara Si Kecil memenuhi kebutuhan oralnya. Saat menemukan rangsangan di mulutnya, Si Kecil akan merasakan kepuasan. Sehingga tidak mengherankan jika ia suka menghisap empeng.
Tapi, apakah dengan memberikan empeng secara terus menerus aman untuk Si Kecil atau malah akan menimbulkan kerusakan gigi seperti gigi tonggos nantinya?
Dampak empeng dalam pertumbuhan gigi Si Kecil
Menurut drg. Benny Mulyono Soegiharto, Sp.Ort., M.Sc., MOrthRCS RS Pondok Indah, mengatakan bahwa, gigi tonggos tidak serta merta disebabkan oleh empeng. Kerusakan gigi bisa dipengaruhi oleh frekuensi, durasi, serta intensitas dari kebiasaan buruk lainnya (menghisap jempol, penggunaan dot dan empeng).
Walaupun memang kerusakan gigi tidak langsung terjadi, tapi untuk mencegahnya sebaiknya perlahan-lahan dikurangi intensitasnya jika memang Moms tidak bisa menghindari memberikan empeng pada Si Kecil.
Selain itu, pendapat lain juga mendukung kalau empeng kurang tepat bila dijadikan penyebab gigi tonggos. Hal ini disampaikan oleh Heriandi Sutadi, Sp.KGA(K)., PhD seorang Dokter Spesialis Kedokteran Gigi di RS Pondok Indah. Ia menjelaskan bahwa gerakan empeng yang ditarik dan ditekan terus menerus dapat mendorong rahang atas jadi maju. Jadi frekuensi pemakaian memang harus diperhatikan dan penggunaanya pun harus tepat.
Ketika hendak mencabut empeng dari mulut Si Kecil, usahakan jangan disaat ia sedang menghisapnya, tunggulah sampai ia tertidur pulas, baru setelah itu empeng bisa dicabut.
Selain itu, jika usia Si Kecil sekarang sudah mau 2 tahun, ada baiknya Moms segera menghentikan penggunaan empeng, karena jika masih berlanjut, ini akan menyebabkan komposisi gigi tumbuh secara tidak teratur yang bisa menyebabkan gigi tumbuh renggang bahkan tonggos. Usia terbaik Si Kecil menggunakan empeng adalah saat usia 9 bulan-12 bulan saja
Jika alasan Moms memberikan empeng adalah agar Si Kecil tidak rewel, hal ini bisa diniatkan dengan cara lain. Moms bisa coba menenangkannya dengan menggendongnya atau mengalihkan perhatiannya dengan bermain bersama.
Meski penggunaan empeng memang tidak terlalu direkomendasikan, namun ada beberapa hal yang bisa Moms jadikan pertimbangan ketika memilih untuk memberikan empeng pada Si Kecil.
Tips memilih empeng pada Anak
- Pilih empeng yang sudah dilengkapi dengan teknologi free air channel. Teknologi ini bisa mengurangi tekanan pada langit-langit mulut ketika Si Kecil menghisap empeng agar minim resiko perubahan rahang pada Si Kecil.
- Pilih bentuk dot yang sesuai untuk Si Kecil. Bentuk dot yang gepeng bisa dijadikan pilihan karena bisa mengurangi jarak antara rahang atas dan bawah. Lalu, bentuk empeng yang bulat akan membuat Si Kecil nyaman saat ngempeng.
- Jangan lupa untuk memperhatikan label kemasan. Pilih yang berlabel orthodontically friendly atau yang aman untuk rahang dan wajah.
- Pilih empeng yang terbuat dari silikon danone piece atau yang tidak mudah terlepas dan juga aman dipakai berulang-ulang.
- Jika Si Kecil berusia kurang dari 6 bulan, cara membersihkannya yaitu dengan cara direbus atau menggunakan dishwasher khusus. Setelah lebih dari 6 bulan, empeng cukup dibilas dengan air mengalir dan jangan lupa gunakan sabun khusus.