Anak-anak yang sedang memasuki usia balita sering menunjukkan perilaku tantrum sebagai bagian dari proses tumbuh kembang mereka.
Tantrum adalah luapan emosi anak yang dapat berupa menangis keras, berteriak, berguling, atau bahkan memukul. Perilaku ini sebenarnya wajar pada anak usia balita, namun tentunya bisa membuat orang tua merasa kewalahan.
Jadi, bagaimana cara mengatasi anak tantrum dengan efektif? Artikel ini memberikan tips yang bisa membantu Anda menghadapi situasi tersebut dengan lebih tenang.
Mengapa Anak Tantrum?
Melansir Cleveland Clinic, tantrum adalah ketika seorang anak mengalami ledakan kemarahan dan frustrasi. Tantrum juga dapat berupa fisik, verbal, atau keduanya.
Dengan kata lain, tantrum adalah cara anak mengekspresikan emosi mereka, terutama saat mereka belum bisa mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata.
Ada beberapa alasan mengapa anak-anak cenderung mengalami tantrum, antara lain:
1. Belum Mampu Mengelola Emosi
Pada usia balita, kemampuan anak untuk mengelola emosi masih dalam tahap perkembangan. Mereka belum memahami bagaimana menenangkan diri sendiri atau mengatasi frustrasi.
2. Ingin Mandiri
Pada usia ini, anak-anak mulai menunjukkan keinginan untuk melakukan segala sesuatu sendiri. Namun, keterbatasan kemampuan mereka dalam melakukan hal tersebut sering kali menimbulkan frustrasi dan berujung pada tantrum.
3. Mencari Perhatian
Kadang-kadang, anak-anak mengamuk karena ingin mendapat perhatian lebih dari orang tua. Bagi mereka, perhatian Anda adalah hal yang sangat berharga, bahkan jika perhatian itu diberikan karena mereka sedang rewel.
4. Kondisi Fisik yang Tidak Nyaman
Kelelahan, lapar, atau sakit bisa membuat anak-anak lebih mudah mengalami tantrum. Perhatikan tanda-tanda ini untuk mengetahui apakah tantrum mereka disebabkan oleh kondisi fisik yang tidak nyaman.
Baca juga: Perbedaan Nanny dan Babysitter: Mana yang Tepat?
Tips Mengatasi Anak Tantrum dengan Tenang
Sebagai orang tua, memahami dan menghadapi tantrum anak dengan cara yang tepat bisa membantu anak belajar mengendalikan emosinya. Berikut beberapa tips yang dapat Anda coba untuk mengatasi tantrum pada anak balita:
Tetap Tenang dan Sabar
Reaksi pertama Anda terhadap tantrum anak sangat penting. Jangan ikut-ikutan emosi atau berteriak karena hal ini bisa memperparah situasi. Sebaliknya, cobalah untuk tetap tenang dan sabar. Ketika Anda menunjukkan sikap tenang, anak juga bisa belajar bahwa mereka tidak perlu berlebihan dalam mengekspresikan emosinya.
Berikan Waktu untuk Menenangkan Diri
Jika anak sedang mengamuk, berikan mereka waktu untuk menenangkan diri. Jangan langsung memaksanya untuk berhenti atau memarahi mereka. Biarkan mereka meluapkan emosinya terlebih dahulu sampai sedikit reda. Ketika tantrum mulai mereda, Anda bisa mulai berbicara dengan lembut dan menawarkan dukungan.
Alihkan Perhatian Anak
Saat anak mulai tantrum, cobalah mengalihkan perhatiannya ke hal lain. Misalnya, Anda bisa mengajak mereka melihat mainan favorit atau menunjukkan sesuatu yang menarik di sekitar. Mengalihkan perhatian anak kadang-kadang bisa membantu meredakan tantrum dengan cepat, terutama jika mereka hanya sedikit kesal atau lelah.
Baca juga: Tips Memilih Perawat Anak Berkebutuhan Khusus yang Terbaik
Validasi Perasaan Anak
Mengatakan kepada anak bahwa Anda mengerti apa yang mereka rasakan bisa membantu meredakan tantrum. Anda bisa mengatakan, “Mama tahu kamu sedang marah karena tidak bisa main sekarang, tapi nanti kamu bisa main lagi.” Validasi perasaan mereka akan membantu anak merasa lebih didengar dan dihargai.
Buat Rutinitas yang Konsisten
Anak-anak cenderung merasa lebih aman dan tenang ketika mereka memiliki rutinitas yang konsisten. Rutinitas harian, seperti waktu makan, tidur, dan bermain, membantu mereka mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Ketika anak merasa aman, mereka cenderung lebih jarang mengalami tantrum.
Ajarkan Cara Menyampaikan Emosi dengan Baik
Sebagai orang tua, Anda dapat membantu anak mengenali dan menyampaikan emosinya dengan cara yang baik. Misalnya, ajarkan kata-kata sederhana seperti “sedih,” “marah,” atau “senang” agar mereka bisa mengidentifikasi perasaan mereka. Dengan begitu, anak akan lebih mudah mengekspresikan perasaan mereka dengan kata-kata, bukan dengan amukan.
Hindari Situasi yang Memicu Tantrum
Jika Anda sudah mengetahui pola atau hal-hal yang sering memicu tantrum pada anak, cobalah untuk menghindari atau mengantisipasinya. Misalnya, jika anak sering tantrum saat lapar, pastikan mereka makan sesuai jadwal. Atau, jika mereka sering mengamuk karena bosan, pastikan Anda menyediakan mainan atau aktivitas yang menarik bagi mereka.
Manfaat Mengetahui Cara Mengatasi Anak Tantrum
Mengetahui cara mengatasi tantrum anak dengan baik tidak hanya membantu menjaga ketenangan di rumah, tetapi juga membantu perkembangan emosional anak. Ketika anak belajar mengendalikan emosinya dengan bantuan orang tua, mereka akan tumbuh menjadi individu yang lebih tangguh dalam menghadapi tantangan.
Selain itu, cara Anda dalam menghadapi tantrum anak juga bisa menjadi contoh yang baik bagi mereka dalam mengelola emosi.
Baca juga: Jasa Perawat Bayi Baru Lahir: Tips Memilih yang Terbaik
Nanny Care: Jasa Perawat Bayi dan Anak Terbaik
Jika Anda membutuhkan bantuan dalam merawat anak atau ingin mencari perawat bayi yang bisa mendampingi dan membantu anak mengelola emosi, Nanny Care adalah jawabannya.
Nanny Care menyediakan layanan perawat profesional yang siap mendukung keluarga dalam merawat bayi dan anak-anak, termasuk mengatasi tantangan seperti tantrum.
Dengan Nanny Care, Anda bisa mendapatkan perawat yang berpengalaman dalam menangani balita, sehingga Anda dapat merasa lebih tenang dan terbantu dalam memberikan perawatan terbaik bagi anak Anda.
Referensi
Cleveland Clinic (2021). Temper Tantrums. Diakses pada 2 November 2024