Dampak Buruk Yang Ditimbulkan Jika Orang Tua Sering Bertengkar Di Depan Anak

dampak buruk sering bertengkar didepan anak

Time to read: 3 menit

Berselisih paham dengan pasangan memang wajar terjadi. Konflik seperti ini memang tak terhindarkan, karena setiap pasangan memiliki cara pandang dan berpikir berbeda-beda.

Namun, satu hal yang perlu menjadi perhatian adalah jangan sampai Moms and Dads bertengkar di hadapan Si Kecil. Mengapa banyak larangan untuk tidak bertengkar dihadapan anak? Orang tua adalah figur paling dekat untuk anak-anaknya, dan Si Kecil yang masih belum mengerti banyak hal akan mencontoh apa yang dilihat dan didengar.

Caci maki dan kata kebencian yang disaksikan oleh Si Kecil akan berdampak buruk bagi psikologisnya. Otak akan merekam segala adegan yang disaksikan secara langsung, yang kemudian ingatan ini akan tersimpan dalam memori jangka panjangnya. Secara fisik mungkin Si Kecil terlihat baik-baik saja, tetapi tidak dengan hatinya.

Baca Juga : 5 Langkah Menghadapi Anak Yang Suka Berkata Kasar

Dampak buruk yang terjadi bila sering bertengkar didepan anak

Dampak buruk yang terjadi bila sering bertengkar didepan anak

Menurut Ann Pleshette Murphy, seorang Konselor dan Parenting Educator mengatakan, ketika terjadi konflik antar orang tua, terdapat perbedaan dalam bagaimana anak-anak merespon tergantung pada gender mereka. Anak perempuan cenderung untuk terlibat dalam konflik, sedangkan anak laki-laki lebih memilih untuk menarik diri dari situasi seperti itu.

Kemudian, seorang Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Drs. Soeprapto menjelaskan bahwa anak yang sering menyaksikan pertengkaran atau kekerasan dalam rumah tangga memiliki kecenderungan mengikuti sifat buruk tersebut.

Jika yang melakukan kekerasan adalah ayah, maka anak laki-laki kemungkinan bisa meniru hal tersebut atau sadar bahwa perilaku itu tidak baik. Berbeda dengan anak perempuan, mereka akan memiliki pandangan negatif terhadap laki-laki. Kemudian dari persepsi negatif ini berkembang menjadi trauma berkepanjangan bagi anak perempuan untuk bisa memiliki hubungan dengan laki-laki (pacaran) dan menikah nantinya.

Baca Juga : Segudang Manfaat Pelukan Untuk Pertumbuhan Si Kecil

Dan sebaliknya, jika ibu yang melakukan tindak kekerasan, maka dampaknya adalah anak laki-laki akan memandang perempuan sama seperti ibunya. Sehingga membuat ia takut untuk berkomitmen dengan perempuan apalagi sampai menikah. Bagi anak perempuan, maka ia berpotensi meniru apa yang dilakukan ibunya atau malah sadar bahwa ia tidak boleh melakukan hal buruk tersebut.

Baik Moms ataupun Dads pelakunya, pertengkaran atau kekerasan yang terjadi di dalam rumah tangga sama-sama meninggalkan luka dan trauma kepada Si Kecil.

Selain itu, orang tua yang bertengkar di depan anak terbukti dapat mengganggu tumbuh kembang anak secara keseluruhan.

Dampak Buruk bagi Anak jika Moms and Dads sering bertengkar

1. Anak menjadi stres

Pertengkaran yang disaksikan Si Kecil tentu akan menyebabkan stres. Stres tidak hanya dapat mempengaruhi kesehatan fisik tetapi juga mental. Kondisi seperti ini juga dapat mempengaruhi performa Si Kecil di sekolah dan kehidupan sosialnya.

2. Anak menjadi takut akan pernikahan

Seperti yang telah disampaikan oleh Drs. Soeprapto bahwa pertengkaran orang tua dapat membuat trauma untuk memiliki pasangan dan menikah. Dampak yang satu ini terbilang fatal dan merupakan hal yang paling dikhawatirkan para orang tua.

Ketika Si Kecil beranjak dewasa, pernikahan dianggap menjadi hal yang menakutkan baginya. Setiap peristiwa yang ia saksikan sewaktu kecil tersimpan dengan baik di dalam ingatannya yang menyebabkan trauma jangka panjang.

3. Anak merasa rendah diri

Perasaan campur aduk antara rasa malu, bersalah, tidak berharga dan tidak berdaya ini disebabkan oleh pertengkaran yang disaksikan Si Kecil sehingga berdampak buruk pada kesehatan mentalnya. Hasilnya, rasa percaya diri Si Kecil jadi menurun, dan mungkin ia juga sulit dalam menjaga citra diri baik dalam kehidupan professional maupun pribadi.

Baca Juga : Jadi Negara Paling Bahagia, Yuk Tiru Pola Mengasuh Anak Ala Skandinavia

4. Anak cenderung menyalahkan diri sendiri

Si Kecil seringkali merasa bahwa ialah penyebab pertengkaran antara Moms and Dads. Oleh karena itu, ia merasa bersalah atas kejadian tersebut.

5. Hubungan anak dan orang tua jadi tidak baik

Situasi konflik seperti ini tidak hanya membuat Si Kecil stres, tapi juga Moms and Dads. Orang tua yang stres mungkin tidak akan menghabiskan banyak waktu dengan anak-anaknya sehingga mempengaruhi kualitas hubungan. Hasilnya orang tua jadi sulit untuk menunjukan rasa kasih sayang dan kehangatan saat merasa kesal dan marah.

Yang harus dipertimbangkan orang tua ketika bertengkar

Yang harus dipertimbangkan orang tua ketika bertengkar

Kelima dampak buruk diatas sering tidak disadari orang tua. Bagaimanapun situasinya, sebisa mungkin hindari  bertengkar dihadapan Si Kecil. Sebab, akibat dari pertengkaran ini akan berdampak pada kehidupan nanti baik dari segi mental maupun fisik.

Untuk mencegah dampak yang tidak diinginkan terjadi, orang tua perlu memahami hal-hal berikut ini saat sedang bertengkar:

Baca Juga : Sering Memuji Anak Berlebihan? Ini Dia Dampak Buruk Yang Ditimbulkan

  • Jangan pernah menyakiti satu sama lain secara fisik atau bahkan memanggil dengan nama yang buruk.
  • Sebisa mungkin jangan sampai terbawa emosi, selesaikanlah masalah dengan kepala dingin.
  • Hindari berteriak dan saling mengancam. Setiap pasangan pasti memiliki perselisihan tertentu, tetapi jangan sampai menunjukan sikap tidak hormat satu sama lain.
  • Cobalah untuk menyelesaikan masalah pada hari itu juga. Jangan sampai menunggu masalah berubah menjadi besar dan berlarut-larut.
  • Jangan pernah melibatkan Si Kecil dalam pertengkaran. Hal yang terburuk dari pertengkaran adalah perceraian. Jika pada akhirnya Si Kecil harus memilih salah satu diantara Moms and Dads , ini akan membuatnya sedih dan terpukul.
  • Jangan sampai kehilangan kesabaran di depan Si Kecil. Segera minta maaf ketika terlanjur melakukannya. Cara ini mengajarkan Si Kecil bahwa emosi bukanlah jawaban dalam menyelesaikan suatu masalah.
  • Setelah bertengkar, Moms and Dads harus segera berbicara kepada Si Kecil bahwa kalian masih saling menyayangi dan mencintai. Buat ia mengerti bahwa terkadang orang tua bisa bertengkar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pesan Sekarang