Dampak bayi prematur tergantung dengan kondisi kesehatannya. Namun bayi yang lahir secara prematur membutuhkan perawatan yang tepat agar tetap sehat.
Dengan perkembangan teknologi, kini merawat bayi yang lahir secara prematur lebih mudah untuk dilakukan. Dampak kesehatan pada bayi yang lahir prematur pun bisa ditekan, sehingga harapan hidupnya terus meningkat.
Apabila ibu mengalami kelahiran prematur, tak perlu panik. Ikuti saran dan anjuran yang diberikan oleh dokter, sehingga kondisi ibu maupun bayi yang dilahirkan segera membaik. Simak penjelasan berikut ini guna meminimalisir masalah kesehatan yang muncul karena bayi lahir prematur.
Mengenal Kelahiran Prematur

Kelahiran prematur merupakan istilah ketika bayi lahir dini, umumnya terjadi tiga minggu sebelum tanggal kelahiran. Masa kehamilan berlangsung selama 40 minggu, namun kelahiran prematur terjadi pada minggu ke-37 atau lebih awal.
Apabila kelahiran prematur terjadi, resiko kesehatan mengintai ibu maupun bayinya. Seringkali kelahiran prematur terjadi karena beberapa faktor, diantaranya:
- Mengalami hamil kembar
- Mengalami komplikasi kehamilan sehingga menyebabkan kelahiran prematur.
- Pernah mengalami kelahiran prematur sebelumnya.
- Penyalahgunaan obat atau alkohol, sehingga mempengaruhi kehamilan dan kondisi kesehatan bayi.
- Mengalami masalah kesehatan kronis, seperti diabetes atau infeksi.
- Mengalami pendarahan, infeksi vagina, tekanan darah tinggi, atau berat badan lebih maupun berat badan kurang selama kehamilan.
- Terdapat masalah dalam rahim maupun leher rahim.
- Munculnya kejadian yang membuat ibu stress selama hamil dan menjelang kelahiran bayi.
- Terlalu sedikit jangka waktu kehamilan (kurang dari 18 bulan) dari kehamilan sebelumnya.
Dampak bayi prematur tak hanya terlihat setelah si kecil dilahirkan, tapi juga bisa berlangsung terus menerus hingga si kecil dewasa. Terutama jika bayi yang lahir prematur tak mendapatkan perawatan secara intensif.
Baca juga: Panduan dan Cara Merawat Kulit Sensitif pada Bayi
Dampak Bayi Prematur yang Harus Diwaspadai

Karena lahir sebelum waktunya, bayi prematur rentan mengalami komplikasi kesehatan. Orang tua sebaiknya memberikan perawatan intensif kepada buah hati yang lahir prematur agar kondisi tubuhnya segera sehat dan membaik.
1. Infeksi
Dampak bayi prematur yang sering terjadi adalah infeksi. Pasalnya bayi prematur belum memiliki sistem imunitas yang sempurna. Oleh karena itu, bayi yang lahir prematur akan ditempatkan dalam inkubator guna memberikan perlindungan dari infeksi.
2. Immature Lungs
Karena lahir sebelum waktunya, bayi prematur juga rentan mengalami paru-paru belum sempurna. Dokter nantinya akan memeriksa kondisi bayi, apabila memang ditemukan kondisi tersebut, akan dilakukan prosedur khusus guna mempercepat perkembangan paru-paru.
3. Respiratory Distress Syndrome
Kondisi ini merupakan dampak bayi prematur yang paru-parunya belum terbentuk sempurna. Apabila bayi mengalami kondisi ini, bayi akan mengalami pernapasan yang tidak teratur dan keras. Perawatan yang dilakukan bisa berupa penggunaan respirator hingga inkubasi.
4. Mengalami Penyakit Kuning
Bayi yang lahir prematur seringkali mengalami penyakit kuning. Masalah kesehatan ini bisa muncul karena adanya penumpukan bilirubin di dalam darah. Prosedur perawatan yang bisa dilakukan untuk meminimalisirnya adalah menempatkan bayi di bawah lampu bilirubin selama 7-10 hari.
5. Mengalami Anemia
Dampak bayi prematur lainnya adalah mengalami anemia, yakni kondisi ketika sel darah merah di dalam tubuh sangat rendah. Jika bayi mengalami anemia parah, dokter biasanya akan memberikan transfusi darah dengan prosedur khusus.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Kolik Bayi Agar Tidak Gampang Rewel
Perawatan Bayi Prematur di Rumah Sakit

Umumnya dokter akan menganjurkan ibu hamil yang beresiko mengalami kelahiran prematur untuk melakukan rawat inap. Apabila penanganan awal dari dokter tak bisa menunda kelahiran prematur, dokter akan melakukan persalinan sesuai prosedur.
Pasca bayi lahir, bayi akan segera dibawa ke ruangan NICU (Neonatal Intensive Care Unit) untuk mendapatkan perawatan intensif. Diantaranya, menempatkan bayi ke dalam inkubator, memantau tanda vital bayi, mengenakan ventilator untuk membantu pernapasan, hingga memberikan ASI melalui selang khusus.
Dampak kesehatan bayi prematur seperti anemia atau penyakit kuning juga akan diminimalisir. Bisa dengan melakukan transfusi darah untuk meningkatkan jumlah sel darah merah di tubuh bayi, atau dengan memberikan terapi sinar bilirubin sampai kondisi bayi membaik.
Dokter akan mengizinkan bayi prematur untuk pulang ketika kondisinya sudah membaik. Kondisi ini terlihat dengan tanda-tanda seperti:
- Sistem pernapasan yang sudah berkembang dengan baik. Terlihat dengan kemampuan bayi untuk bernapas normal tanpa alat bantu.
- Bisa menelan dan menyusu sendiri, baik lewat payudara maupun lewat bantuan botol/selang.
- Bayi sudah melakukan buang air sebanyak 8-10 kali sehari, menandakan bahwa bayi sudah bisa mengkonsumsi ASI sesuai kebutuhan dan bisa menyerapnya dengan baik.
- Berat badan bayi meningkat secara stabil sesuai dengan target.
- Bayi responsif terhadap gerakan, suara, serta sentuhan. Kondisi ini menunjukkan dampak bayi prematur telah berkurang dan bayi bisa berkembang baik.
- Suhu tubuh bayi stabil tanpa bantuan inkubator.
Baca juga: Cara Menjemur Bayi Agar Kulitnya Tidak Gosong dan Sensitif
Cara Merawat Bayi Prematur di Rumah

Setelah bayi yang lahir prematur bisa dibawa pulang ke rumah, tugas orang tua untuk merawatnya agar bisa tumbuh dengan baik. Cara-cara perawatan bayi prematur di rumah agar minim masalah kesehatan adalah:
1. Batasi Keluar Rumah
Membawa bayi keluar rumah terlalu sering bisa membuat si kecil rentan sakit. Ini karena sistem imun tubuhnya yang masih berkembang, sehingga rentan mengalami infeksi. Ibu disarankan untuk menunggu 2-3 bulan sampai kondisi si kecil membaik sebelum mengajaknya bermain atau berinteraksi dengan orang lain di luar rumah.
2. Minimalisir Orang yang Membesuk
Ada baiknya keluarga meminimalisir kontak fisik antara bayi yang lahir prematur dengan orang lain. Tekankan pada saudara yang membesuk untuk tidak merokok, mencuci tangan sebelum menyentuh bayi, serta melarang bayi untuk dicium.
3. Jaga Suhu Tubuh Bayi Tetap Hangat
Suhu bayi yang stabil disarankan antara 36-37 derajat. Ibu bisa memakaikan pakaian berbahan hangat setiap hari. Buat ruangan tetap hangat dan hindari menyalakan AC maupun kipas angin terlalu dingin. Jangan lupa untuk memantau suhu tubuh bayi dengan termometer secara teratur.
4. Buat Jadwal Menyusu yang Stabil
ASI adalah makanan terbaik untuk meminimalisir dampak negatif bayi prematur. Bayi yang lahir prematur disarankan menyusu 8-10 kali setiap hari. Menunda memberikan ASI akan membuat si kecil dehidrasi dan membuat imun tubuhnya tak berkembang baik.
5. Biarkan Bayi Tidur Lebih Sering
Dengan tidur, bayi bisa beristirahat secara maksimal. Bayi prematur juga harus ditidurkan dalam posisi telentang untuk menghindari resiko sindrom kematian mendadak. Agar tidur lebih nyenyak, gunakan kasur yang nyaman, empuk, serta jaga suhu udara tetap stabil dan hangat.
6. Jangan Lupa Imunisasi
Jadwal dan jumlah imunisasi yang harus bayi prematur dapatkan sama dengan bayi yang lahir normal. Karenanya, ibu tetap harus memberikan dan memastikan bayi prematur mendapatkan imunisasi yang cukup. Selain vaksin wajib, ibu bisa melakukan konsultasi guna mendapatkan vaksin khusus untuk meningkatkan kesehatan tubuh bayi.
Baca juga: Perawat Bayi untuk Jaga Kesehatan Buah Hati
Apakah Kelahiran Prematur Bisa Dicegah?

Guna menjaga kesehatan bayi dan ibu hamil, terdapat cara-cara yang disarankan untuk menghindari kelahiran prematur. Cara yang dianjurkan untuk mengurangi resiko ini antara lain:
- Berhenti minum minuman keras, mengonsumsi alkohol, atau merokok sebelum dan selama hamil.
- Mengonsumsi makanan sehat yang seimbang sesuai kondisi kesehatan dan anjuran dokter.
- Mengurangi tingkat stress selama kehamilan, sehingga kondisi mental ibu hamil tetap terjaga.
- Menunggu atau menunda program anak kembali, setidaknya 18 bulan setelah melahirkan anak sebelumnya.
- Melakukan pemeriksaan dan perawatan secara rutin selama kehamilan berlangsung.
- Mengurangi kegiatan fisik berbahaya yang beresiko membuat bayi maupun ibu hamil terluka.
Kini Anda bisa menjaga kesehatan ibu hamil dengan lebih maksimal lewat kehadiran perawat maternitas. Tak hanya akan membuat ibu mendapat dukungan yang diperlukan, keluarga pun akan mendapatkan edukasi terkait penanganan ibu hamil, melahirkan, serta bayi yang baru lahir.
Nanny Care ID menghadirkan perawat maternitas terbaik untuk keluarga. Dengan perawat yang sudah berpengalaman, profesional, dan tersertifikasi, dampak bayi prematur dan menurunnya kondisi kesehatan ibu pasca melahirkan bisa diminimalisir. Hubungi Nanny Care ID untuk mendapatkan perawat maternitas sesuai kebutuhan Anda.