Jangan Sampai Salah, Begini Cara Merawat Tali Pusar Si Kecil Agar Terhindar dari Infeksi

Jangan Sampai Salah, Begini Cara Merawat Tali Pusar Si Kecil Agar Terhindar dari Infeksi

Apa itu tali pusar?

Selama dalam kandungan, tali pusar atau tali pusat berperan sebagai pengantar makanan dan oksigen untuk bayi – umumnya, tali pusar memiliki panjang sekitar 50 cm.

Namun, setelah Moms melahirkan, tali pusar sudah tidak diperlukan lagi. Ini karena sekarang kebutuhan gizi Si Kecil sudah bisa dipenuhi langsung dari Moms.

Tali pusar bayi akan segera dipotong beberapa senti segera setelah bayi lahir, dan meninggalkan sekitar 2-3 sentimeter tali pusar yang melekat pada pusar Si Kecil. Bagian yang tersisa ini disebut dengan tunggul pusar.

Tunggul pusar mungkin tampak mengkilap dan kuning pada awalnya. Namun, karena mengering, mungkin berubah menjadi coklat, abu-abu, atau bahkan keunguan atau biru sebelum akhirnya terlepas dengan sendirinya.

Biasanya, tali pusar akan mengering dan lepas dengan sendirinya setelah 1-3 minggu. Tepat setelah tali pusar lepas, Moms harus memastikan tali pusar dalam keadaan kering dan bersih ya agar tidak mudah terkena infeksi.

Baca Juga : Panduan Perawatan Pasca Melahirkan Untuk Moms

Cara merawat tali pusar Si Kecil yang baru lahir

Cara merawat tali pusar Si Kecil yang baru lahir
Credit: Freepik.com

Merawat tali pusar mungkin terlihat mudah dan sepele, tapi sebenarnya tidak juga. Moms harus benar-benar dalam merawatnya, sebab, akibatnya nanti tali pusar Si Kecil bisa saja terkena infeksi.

Untuk mencegah hal ini terjadi, ada beberapa hal yang bisa Moms lakukan untuk merawat tali pusar agar tetap bersih  dan kering dan terhindar dari infeksi.

1. Jaga kebersihan tali pusar

Untuk menjaga tali pusar tetap bersih, cukup basahi kapas dengan air. Kapas hanya perlu dalam keadaan lembab saja, jangan sampai airnya mengalir. Peras dulu airnya, setelah itu baru diusapkan pada area tali pusar.

Penggunaan alkohol, sabun, dan cairan antiseptik tidak disarankan, karena bisa membuat kulit area tali pusar iritasi dan membuat proses keringnya lebih lama.

Moms juga jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan tangan sebelum melakukan perawatan tali pusar ya.

2. Jaga tali pusar agar tetap dalam keadaan kering

Dengan membiarkan tali pusar terbuka tanpa menutupnya dengan kain kasa atau apapun, akan membuat tali pusar cepat kering.

Usahakan jangan sampai popok Si Kecil menutup tali pusar. Berikan jarak antara popok dan tali pusar agar tetap terbuka. Hal ini juga bertujuan jika Si Kecil buang air kecil atau besar agar kotorannya tidak mengenai tali pusar.

Hindari juga pemakaian baju yang ketat seperti bodysuit (baju yang menutup seluruh tubuh), gunakanlah baju yang longgar dan dapat menyerap keringat dengan baik.

Baca Juga : Fakta Ilmiah Dibalik Bau Badan Bayi Yang Enak dan Khas

3. Gunakan spons mandi untuk memandikan Si Kecil

Saat memandikan Si Kecil, Moms disarankan untuk menggunakan spons untuk membilas tubuhnya. Hal ini bertujuan supaya tidak ada air yang masuk kedalam tali pusar.

Jika tali pusar sudah lepas, Moms baru boleh memandikan Si Kecil di bak mandi sambil berendam.

4. Ganti kain kasa secara berkala

Kalau Moms menggunakan kain kasa, jangan lupa untuk menggantinya secara berkala ya – karena jika tidak sering diganti, kain kasa akan lembab, ini dapat membuat tali pusar Si Kecil bisa terkena infeksi.

Hindari menggunakan kapas kering untuk membersihkan tali pusar Si Kecil, karena serabut kapas akan menempel dan susah dibersihkan.

5. Biarkan tali pusar lepas dengan sendirinya

Jangan sekali-kali menarik paksa tali pusar Si Kecil. Selain Si Kecil akan menangis kesakitan, ini juga dapat menyebabkan tali pusar berdarah dan infeksi. Biarkan tali pusar lepas dengan sendirinya.

Baca Juga : Kapan Waktu yang Tepat untuk Ibu Baru Mencari Pengasuh untuk Bayi Baru Lahir?

Kenali tanda-tanda tali pusar infeksi

Kenali tanda-tanda tali pusar infeksi
Credit: Freepik.com

Saat proses penyembuhan, sangan normal bila Moms melihat darah pada pangkal pusar serta cairan kuning atau bening disekitar pusar. Cairan ini bisa hilang dengan sendirinya.

Selain itu, warna tali pusar akan berubah saat proses penyembuhan, namun Moms tidak perlu khawatir, karena itu adalah hal yang wajar.

Tali pusar biasanya berwarna seperti kekuningan dan mengkilap saat Si Kecil baru dilahirkan. Seiring berjalannya waktu, tali pusar akan mengering lalu lepas dengan sendirinya. Warnanya pun akan berubah dari kekuningan mengkilap menjadi warna coklat, abu-abu, ungu, biru, lalu hitam.

Selain mengetahui cara merawat tali pusar, Moms juga harus peka terhadap kondisi Si Kecil jika ia menunjukan tanda-tanda infeksi seperti:

  • Pangkal tali pusar mengalami kemerahan dan bengkak
  • Area tali pusar terus mengeluarkan darah
  • Keluar nanah kuning atau putih pada tali pusar serta keluarnya cairan berbau tidak enak
  • Si Kecil jadi rewel merasakan nyeri pada tali pusar

Baca Juga : Cara Merawat Bayi Baru Lahir

Moms juga perlu waspada terhadap tanda-tanda infeksi yang lebih serius. Jika Si Kecil mengalami salah satu gejala berikut, Moms harus segera menghubungi dokter.

  • Mengalami deman sampai 38 derajat atau lebih
  • Lesu dan lemas
  • Kekurangan nutrisi

Jika dalam waktu 4 minggu (atau lebih cepat) tali pusar juga belum lepas dan melihat tanda-tanda infeksi seperti diatas, Moms harus segera mengunjungi dokter untuk berkonsultasi lebih lanjut agar mendapat penanganan yang tepat. Mungkin saja ada masalah dengan tubuh atau sistem kekebalan tubuh Si Kecil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pesan Sekarang