Time to read: 3 menit
Siapa yang tidak suka makanan manis? Jenis makanan satu menjadi makanan yang paling disukai anak-anak. Rasanya yang manis dan khas, membuat Si Kecil ingin makan lagi dan lagi.
Tapi katanya, jika Si Kecil terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung gula dapat membuatnya mengalami sugar rush atau menjadi hiperaktif.
Apa itu sugar rush?
Sugar rush merupakan istilah untuk menggambarkan kondisi anak yang menjadi terlalu aktif (hiperaktif) akibat mengkonsumsi makanan yang mengandung gula. Seakan mendapatkan dorongan energi yang kuat, Si Kecil jadi tidak bisa diam dan selalu aktif setelah mengkonsumsi makanan atau minuman manis.
Baca Juga : Cegah Si Kecil Terlalu Banyak Mengkonsumsi Makanan Manis Saat Natal Tiba
Apakah Moms penasaran darimana dan bagaimana istilah sugar rush ini muncul? Awal kemunculan sugar rush ini terjadi pada tahun 70 an, tepatnya di tahun 1973. Disebutkan bahwa pada tahun itu, seorang ahli alergi asal Amerika Serikat bernama Benjamin Feingold mengeluarkan himbauan untuk tidak mengkonsumsi makanan manis yang dapat memicu tingkah laku aktif berlebihan (hiperaktif).
Dari sinilah sugar rush seakan menjadi momok bagi para orang tua. Mereka meyakini bahwa makanan manis dapat memicu perubahan perilaku pada anak-anak.
Mitos atau fakta sugar rush membuat anak jadi hiperaktif?
Pada tahun 1995, demam kasus sugar rush ditutup ketika para peneliti yang menganalisis 16 studi pada anak-anak setelah pesta gula, dan menarik kesimpulan bahwa gula tidak mempengaruhi perilaku ataupun kinerja kognitif anak-anak. Bahkan, pada tahun sebelumnya yakni tahun 1982, National Institutes of Health juga menyimpulkan bahwa sugar rush itu tidak ada.
Dari kedua penelitian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa gula, permen dan kue-kue manis lainnya tidak akan berdampak ataupun memicu tingkah laku anak menjadi hiperaktif.
Walaupun penelitian telah membantah bahwa hubungan antara konsumsi gula menyebabkan hiperaktif pada anak hanyalah mitos belaka, tetapi sebagian orang tua masih ada yang percaya. Hal ini berangkat dari sugesti para orang tua yang merasa kalau anaknya menjadi tidak bisa diam ketika mendapat asupan gula.
Mungkin anak-anak memang terlihat sangat berenergi setelah mengkonsumsi makanan atau minuman gula, tapi bukan karena efek sugar rush. Bukan sama sekali. Melainkan karena pada dasarnya anak-anak sedang dalam proses tumbuh kembang sehingga membuat ia bersemangat dan aktif saat bermain.
Baca Juga : Moms, Ini Dia Pentingya Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut Si Kecil
Kalau bukan sugar rush, lalu sebenarnya apa yang menyebabkan anak menjadi hiperaktif?
Penelitian telah membuktikan bahwa sugar rush tidak ada kaitannya dengan perubahan perilaku pada anak. Namun pada umumnya, hiperaktivitas berhubungan dengan masalah lainnya dan bukan karena konsumsi gula. Dibawah ini adalah beberapa penyebab paling umum anak menjadi hiperaktif:
- Kondisi ADHD
- Masalah temperamen
- Gangguan emosional
- Masalah tidur
- Hipertiroidisme
- Gangguan otak dan gangguan saraf pusat
- Gangguan psikologis
- Gangguan genetik
Meski gula sudah dinyatakan bukan sebagai penyebab hiperaktivitas pada anak, namun ketakutan lain yang dikhawatirkan orang tua adalah dampak buruk gula pada kesehatan anak mereka. Tidak jarang banyak orang tua yang mengurangi asupan gula atau lebih ekstrimnya lagi tidak memberikan gula sama sekali guna mencegah timbulnya berbagai macam penyakit.
Padahal, gula nyatanya dibutuhkan bagi tubuh, terlebih lagi bagi anak-anak. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), rekomendasi asupan gula bagi orang dewasa maupun anak-anak sebaiknya tidak melebihi 10% dari total asupan energi per hari, atau dibawah 5% (setara dengan 6 sendok teh) akan lebih baik lagi.
Baca Juga : Waspadai Penyebab Obesitas pada Si Kecil dan Cara Mengatasinya
Jadi jangan sampai Moms tidak memberikan asupan gula sama sekali pada Si Kecil. Tetap jaga asupan gula harian Si Kecil dalam jumlah wajar untuk menghindari berbagai macam masalah kesehatan yang mungkin terjadi dikemudian hari.
Masalah kesehatan yang terjadi jika mengkonsumsi makanan manis berlebih
Dari berbagai riset yang telah dilakukan para peneliti, asupan gula tidak memberikan efek sugar rush pada anak. Tetapi bukan berarti Moms bisa memberikan makanan manis kepada Si Kecil secara berlebihan.
Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan pada Si Kecil, seperti:
- Obesitas
- Diabetes
- Gigi berlubang
- Kurang gizi
- Kemampuan otak menurun
Jika sulit untuk Si Kecil mengurangi asupan gula, Moms dapat mengkonsultasikannya ke dokter untuk mendapatkan tips kesehatan seputar anak.