Time to read: 3 menit
Moms, pernah lihat teman Si Kecil tiba-tiba mencubit, meledek dan melakukan hal jahil lainnya?
Kalau iya, bagaimana reaksi Moms? Apakah tetap diam dan terus memantau dari jauh atau langsung tindak tegas menegur teman Si Kecil?
Well, tingkah laku anak-anak memang bermacam-macam dan ada saja yang bikin pusing. Ada yang aktif, penurut, pendiam, suka menolong sampai jahil.
Meski tingkah teman Si Kecil bikin pusing, Moms tidak boleh langsung menjudge teman Si Kecil sebagai “anak nakal” ya – karena hal ini kurang bijak untuk dilakukan.
Agar Moms tidak salah menentukan sikap saat berhadapan dengan situasi ini, nanny care sudah merangkum 5 tips bersikap pada teman Si Kecil yang nakal.
Baca Juga : 5 Langkah Menghadapi Anak Yang Suka Berkata Kasar
5 Tips bersikap pada teman Si Kecil yang nakal

1. Ajari Si Kecil untuk berani menegur
Kadang pasti terpikir di benak Moms untuk tidak mencampuri urusan anak-anak. Tetapi, kalau hal ini terjadi terus menerus, sepertinya Moms perlu mengambil tindakan.
Meski tidak turun tangan langsung, setidaknya Moms harus mengajari Si Kecil agar berani mengungkapkan yang ia rasakan.
Misal, “Nak, kalau ada teman yang ambil mainanmu, bilang kalau ini mainan kamu ya jadi jangan diambil. Lebih baik main sama-sama saja”
Cara ini tidak hanya mengajarkannya untuk berani mengekspresikan kebutuhannya, tapi juga membantu mengembangkan kemampuan berpikirnya dalam menentukan respons yang tepat.
2. Beritahu Si Kecil tentang perilaku yang tidak baik dalam pertemanan
Si Kecil mungkin masih terlalu polos untuk mengetahui tentang bagaimana perilaku yang baik dan tidak baik dalam pertemanan.
Itu juga yang mungkin menyebabkan Si Kecil diam saja saat menerima perlakuan tidak baik dari temannya.
Sebagai orang tua, Moms perlu mengajarkan nilai-nilai yang baik dalam pertemanan, seperti saling tolong-menolong, jujur, saling mengasihi dan menghormati satu sama lain.
Baca Juga : Dampak Buruk Yang Ditimbulkan Jika Orang Tua Sering Bertengkar Di Depan Anak
Daripada mendikte Si Kecil dengan siapa saja ia boleh bermain, lebih baik bekal Si Kecil pengetahuan tentang berbagai karakter manusia.
Kenalkan padanya kalau ia tidak hanya akan menemukan teman yang baik, tapi ada juga anak yang keras kepala, tidak suka diatur, jahil dan sebagainya. Dengan cara ini akan membantunya memilih sendiri mana teman yang baik untuknya.
3. Berikan batasan dengan temannya yang tidak baik
Bukan maksudnya ingin membatasi ruang pertemanan Si Kecil dan menjauhkannya dari teman yang ia suka, namun Moms perlu tegas ketika melihat ada temannya yang tidak baik.
Caranya adalah dengan membatasi waktu bermain Si Kecil dengan temannya itu. Atau bila perlu Moms bisa mengajak Si Kecil ke taman bermain dimana ia bisa berkenalan dengan teman-teman baru disana.
4. Tetap ramah dan tenang
Saat berhadapan langsung dengan teman Si Kecil yang jahil, cobalah untuk sebisa mungkin tetap tenang.
Memarahi atau menegur anak lain di depan Si Kecil mungkin bukan tindakan yang tepat. Cukup awasi saja Si Kecil dan temannya saat bermain.
Apabila Moms melihat gelagat yang aneh, barulah Moms bisa mengambil langkah tegas dengan bicara ke orang tuanya atau mengajak teman Si Kecil bicara secara empat mata.
Baca Juga : Sering Memuji Anak Berlebihan? Ini Dia Dampak Buruk Yang Ditimbulkan
5. Tanggap pada kebutuhan Si Kecil
Setelah empat langkah diatas sudah dipraktekan, hal terakhir yang bisa Moms lakukan sebagai orang tua adalah menjadi orang tua yang tanggap.
Anak-anak seusianya mungkin perlu beberapa waktu untuk bisa berani mengungkapkan kebutuhannya meski sudah diajari.
Jadilah orang tua responsif. Tanyakan kepada Si Kecil bagaimana hari-harinya di sekolah atau bagaimana perasaannya hari ini.
Dengan membiasakan mengajak komunikasi dua arah sejak dini, maka Si Kecil akan terbiasa dan nyaman untuk mengungkapkan kebutuhannya pada Moms.
Misal, “Nak, kamu gimana hari ini disekolah? Kok dari tadi mama lihat agak sedih” atau “Nak, kalau kamu butuh apapun bisa bilang ke mama ya. Mama akan selalu senang membantu. Kamu bisa cerita apapun ke mama ya, sayang”.
Tapi sebenarnya anak nakal itu ada gak sih? Atau mereka hanya kurang perhatian saja?

Nah, untuk menjawab pertanyaan ini, Moms bisa simak jawaban dari Psikolog Ikhsan Bella Persada seorang Clinical Psychologist di KlikDokter.
Menurutnya, sebenarnya tidak ada anak nakal atau jahil. Mereka hanya kurang perhatian positif dari orangtua. Perhatian positif yaitu seperti memeluk, memuji, atau mengapresiasi hal yang anak lakukan.
Terkadang orang tua suka tidak sadar jika anak mereka kurang perhatian dirumah, akhirnya mereka mencari perhatian pada orang lain atau dengan cara lain dengan menjahili temannya.
Dan ketika anak mereka mulai nakal pada temannya di sekolah, disitu orang tua mulai bereaksi dengan memberikan perhatian kepada anak lewat omelan. Akhirnya anak merasa ia mendapat perhatian dengan cara menjahili orang lain.
Jadi Moms, hal ini bisa menjadi dasar mengapa anak bisa nakal. Alasannya karena anak kurang perhatian dari orang tua sehingga ia mencari cara lain agar diperhatikan.
Sikap intimidatif juga kerap lekat dengan anak nakal. Sikap ini adalah rasa ingin mendominasi orang lain. Dengan menjahili temannya ia seperti mendapat kepuasan karena bisa melakukan apapun yang ia mau.