Time to read: 5 menit
“Mata adalah jendela dunia”
Ungkapan diatas memang tepat, karena mata memiliki peran penting dalam kehidupan. Mata merupakan indra yang penting bagi masa pertumbuhan Si Kecil. Sebab, mata dapat membantu Si Kecil untuk menjelajahi dan mempelajari banyak hal di sekitarnya.
Namun, ternyata Si Kecil tidak lepas dari bahaya gangguan mata yang mengintai. Gangguan pada mata bisa saja dipicu oleh infeksi, virus atau iritasi. Walaupun gangguan pada mata umum terjadi pada anak-anak, tapi hal ini bisa sampai mempengaruhi kehidupan Si Kecil bahkan sampai menurunkan produktivitasnya.
Nah, masalahnya, biasanya anak-anak cenderung belum bisa menyampaikan keluhannya dengan baik. Beberapa anak ada yang sudah mengalami sakit mata, tapi masih bungkam karena ia tidak tau apa yang dirasakannya.
Agar hal itu tidak terjadi, penting bagi Moms untuk mengetahui jenis penyakit mata yang umum menyerang Si Kecil. Agar Moms lebih waspada kalau Si Kecil menunjukan gejala-gejala sakit mata.
5 jenis penyakit mata yang umum terjadi pada Si Kecil.
Baca Juga : 5 Jenis Penyakit Mata yang Umum Terjadi pada Anak
1. Konjungtivitis

Konjungtivitis merupakan peradangan pada konjungtiva, yaitu jaringan di bagian sekitar mata dan dibagian dalam kelopak mata. Kondisi ini bisa jadi disebabkan oleh bakteri, iritasi, bahkan virus akibat paparan bahan kimia, debu dan asap.
Si Kecil yang mengalami konjungtivitis ditunjukan dengan beberapa gejala seperti, mata bengkak, mudah rewel karena mata perih dan gatal, sering menggosok mata, mata jadi merah dan berair, dan muncul kerak (belek: kotoran mata) para sekitar mata.
Konjungtivitis bisa bersifat menular, apabila disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Namun, apabila konjungtivitis disebabkan akibat iritasi atau reaksi alergi, maka tidak bersifat menular.
Untuk penanganannya, Moms bisa memeriksakan Si Kecil kedokter untuk menentukan jenis konjungtivitis dan penyebab terjadinya secara tepat.
Jika penyebabnya adalah infeksi bakteri, maka obat yang diresepkan adalah obat luar berupa obat tetes mata atau salep mata. Kemudian, jika kondisi ini disebabkan oleh alergi, dokter dapat meresepkan kombinasi obat dalam dan luar berupa obat tetes mata, sirup atau puyer.
2. Bintitan

Bintitan merupakan penyakit mata yang sering juga dialami oleh anak-anak. Bintitan ditandai dengan adanya benjolan kecil yang tumbuh di dalam atau sekitar kelopak mata, dan biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri.
Penyakit ini mudah menyerang anak-anak yang kurang menjaga kebersihan mata dan suka menggosok mata dengan tangan yang kotor. Kalau Si Kecil sedang mengalami ini, Moms harus mengingatkannya untuk tidak menyentuh benjolan di matanya.
Bintitan dapat sembuh sendiri tanpa penanganan dari dokter, kurang lebih 1-2 minggu benjolannya akan kempes. Mengompress mata bisa dilakukan untuk meredakan gejala yang dirasakan anak. Gunakan air hangat untuk mengompres kira-kira selama 5-10 menit.
Apabila, dalam kurun waktu 2 minggu bintitan Si Kecil tidak kunjung sembuh dan malah muncul gejala lain yang disertai demam, pembengkakan, nyeri hebat, serta keluarnya darah atau nanah dari benjolan, segera periksakan ke dokter mata.
3. Selulitis orbital

Moms perlu mewaspadai jika mata Si Kecil merah dan bengkak pada kelopak matanya. Pasalnya, Si Kecil bisa saja mengalami selulitis orbital. Selulitis orbital merupakan infeksi bakteri pada jaringan lemak, otot, dan tulang disekitar mata.
Infeksi ini sering terjadi ketika infeksi bakteri dari rongga sinus menyebar ke rongga bola mata atau ketika Si Kecil mengalami cedera pada mata.
Selain mata Si Kecil menjadi merah dan bengkak, ia jadi rewel karena merasakan nyeri ketika ingin menutup dan menggerakan bola mata, penglihatannya jadi buram dan ganda yang disertai demam, mulas, mual hingga muntah.
Jika Si Kecil mengalami gejala tersebut, segera periksakan kondisinya ke dokter mata untuk mendapatkan penangan yang tepat. Kalau sampai terlambat ditangani, ini akan meningkatkan risiko komplikasi yang lebih berat seperti meningitis, sepsis, sampai menyebabkan kebutaan.
Dalam penanganannya, Si Kecil perlu dirawat dirumah sakit agar dokter dapat terus memantau kondisinya. Infus antibiotik akan diberikan selama masa perawatan untuk membunuh bakteri. Jika dalam dua hari keadaan Si Kecil mulai membaik, infus antibiotik dapat diganti dengan obat antibiotik dalam bentuk tablet
Dalam kasus yang lebih berat, ketika bengkak di mata sampai mengeluarkan nanah dan obat antibiotik tidak mempan mengobati penyakit mata ini, makan perlu dilakukan tindakan operasi pada mata.
4. Hipermetropia

Hipermetropia atau yang sering disebut juga rabun dekat, adalah gangguan mata yang sering terjadi pada anak. Hal ini menyebabkan Si Kecil kesulitan melihat jelas objek yang dekat.
Si Kecil yang mengalami ini, akan mengalami gejala seperti sakit kepala, tegang pada bagian mata, sering menyipitkan atau memicingkan mata, penglihatan menjadi kabur, dan sensitif terhadap cahaya.
Penggunaan kacamata lensa cembung atau positif dapat membantu memperbaiki gangguan mata ini. Menggunakan kacamata merupakan salah satu cara yang paling aman dan mudah untuk memperbaiki hipermetropia.
Namun, penggunaan kacamata tidak bisa sembarangan, harus di konsultasikan dulu ke dokter agar disesuaikan dengan kondisi mata. Tindakan pembedahan juga bisa dilakukan jika tidak ingin menggunakan kacamata dalam waktu yang panjang.
5. Mata merah

Terlalu banyak menghabiskan waktu didepan layar ponsel atau komputer dapat menyebabkan mata merah. Membuat mata jadi jadi kering dan juga gatal.
Mengurangi intensitas screen time dapat membantu menyembuhkan mata merah. Moms bisa membatasi screen time setiap harinya. Kebutuhan bermain gadget dapat dibatasi sesuai dengan usianya.
Selain mengurangi screen time, Moms juga bisa mengompres mata Si Kecil dengan air hangat untuk mengurangi rasa sakitnya. Ulangi mengompres mata 3-4 kali dalam sehari.
Penyakit mata umum terjadi pada anak-anak. Namun Moms tetap harus waspada menanggapinya. Tapi, saat Si Kecil mulai mengeluhkan sakit pada mata Moms jangan dulu panik. Kenali gejala yang muncul, kalau keluhan tidak kunjung membaik dalam waktu dekat, segera periksakan Si Kecil kedokteran mata.